KOTA — Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Sumedang resmi melantik 14 Kepala Madrasah Muhammdiyah, dua Kepala Sekolah Muhammadiyah dan lima Lembaga Khursus Muhammadiyah di bawah binaan Majlis Dikdasmen PNF Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Sumedang.
Pelantikan berlangsung Aula Utama Kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sumedang, Jalan Dano No. 88, Kotakaler, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, Sabtu (26/7/2025).
Prosesi pelantikan diawali dengan pembacaan Surat Keputusan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sumedang,
Baca Juga:The Bridge Obelix Sea View: Jembatan Menuju LautanJelajah Spot Gratis nan Estetik di Obelix Sea View
Kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan ikrar pernyataan janji oleh calon kepala sekolah Madrasah dan Direktur Lembaga Khursus Muhammadiyah Sumedang yang dipimpin langsung oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah KH Dadang Setiawan, S.Ag., M.Si.
Acara ini juga disaksikan Ketua Majelis Dikdasmen dan Pendidikan Non Formal Pimpinan Daerah Muhammadiyah DR Enang Ahmadi, M.Pd beserta jajaran dan perwakilan Majelis Dikdasmen dan PNF tingkat Cabang dan Ranting Muhammadiyah, kepala sekolah Muhammadiyah se-Kabupaten Sumedang.
Tampak Hadir para tamu undangan dari perwakilan Dikdasmen PNF PWM Jabar DR Deded Koswara, Kasi Penmad Kemenag Sumedang, DR Dadan Rahadian, M.Si, Sekretaris Disdik Kabupaten Sumedang, Dani Setiawan, S.Pd, M.Pd, Dewan Pakar Dikdasmen PNF Sumedang DR Dudi Supardi, ST., MM, Majlis Litbang PDA Sumedang, DR Diah Gusrayani, M.Pd, GM Mentari Business Center Sumedang, Drs Idam Rahmat, M.Si
Ketua PDM Sumedang, KH Dadang Setiawan, S.Ag., M.Si mengatakan pergantian jabatan merupakan hal yang biasa terjadi dalam suatu organisasi. Termasuk, di lingkungan sekolah dan madrasah.
Dikatakan, dari pelantikan ini sangat diharapkan ada banyak hal yang bisa dilakukan oleh Kepsek dan Kamad menjaga merawat serta memajukan sekolah/ madrasah lebih baik. Paling tidak 70% perkembangan kemajuan sekolah sangat ditentukan kepsek/kamad.
“Syarat utama dan pertama adalah mentaati qaidah persyarikatan dan peraturan pemerintah yang berlaku harus menjadi rambu-rambu lalu lintas dalam menjalakan roda organisasi sekolah/ madrasah,” jelas Dadang.
“Ketaatan, kepatuhan pada regulasi yang berlaku harus bisa dikendalikan oleh Kepsek dan Kamad,” imbuhnya.
Baca Juga:Jalan-Jalan Romantis Bareng Pasangan ke Obelix Sea ViewTips OOTD Kece untuk Foto Estetik di Obelix Sea View
Kedua, lanjut Dadang, sekolah madrasah harus dijadikan media / alat untuk dakwah amar ma’ruf nahi munkar.