Sumedang – Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Universitas Padjadjaran, Fakhri Abdillah Almufid, menyoroti kerentanan keamanan di kawasan Jatinangor dan sekitarnya yang selama ini dikenal sebagai kawasan pendidikan terbesar di Jawa Barat. Menurutnya, belakangan ini kawasan yang menjadi rumah bagi ribuan mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia itu justru mulai ramai dengan kasus kriminal.
“Jatinangor yang dikenal sebagai salah satu kawasan pendidikan terbesar di Jawa Barat, rumah bagi ribuan mahasiswa dari berbagai penjuru Indonesia, namun akhir-akhir ini ramai terjadinya tindak kriminal, berupa penganiayaan pedagang dengan senjata tajam serta penipuan berencana terhadap mahasiswa. Ini menunjukan adanya kerentanan serius dalam aspek keamanan wilayah ini,” kata Fakhri kepada Sumedang Ekspres, Rabu (6/8/2025).
Fakhri mencontohkan kasus pembacokan yang terjadi di sekitar kawasan industri Kahatex dan penipuan bermodus bujuk rayu terhadap mahasiswa Unpad. Menurutnya, kejadian-kejadian itu menunjukkan bahwa ruang publik di Jatinangor belum sepenuhnya aman bagi warga, terutama mahasiswa.
Baca Juga:Bhabinkamtibmas Kawal Penyaluran BLT Dana Desa di Sindulang, 36 Warga Terima Bantuan612 Warga Desa Mekarjaya Dapat Bantuan Beras
“Peristiwa ini menimbulkan pertanyaan tentang relevansi dan fungsi aparat di sekitar Jatinangor. Apalagi dengan minimnya aparat berwenang yang melakukan patroli di area padat ini. Urbanisasi yang pesat tidak diimbangi dengan peningkatan keamanan, tentu menjadi kekhawatiran bagi masyarakat, terutama mahasiswa,” tegasnya.
Ia juga menilai kewaspadaan masyarakat, khususnya mahasiswa baru yang belum memahami kondisi sosial-keamanan di wilayah tersebut. Padahal, sebagai kawasan strategis, Jatinangor seharusnya memiliki sistem keamanan yang terintegrasi.
“Perkembangan yang pesat perlu diiringi dengan peningkatan keamanan dan kewaspadaan. Edukasi terkait keamanan, patroli gabungan aparat dan security, CCTV yang tersebar merata di banyak titik, serta penyediaan pelayanan cepat tanggap diharapkan bisa menjadi perhatian serius pemerintah dan aparat berwenang,” pungkasnya.
Kejadian terakhir dilaporkan terjadi pada Rabu, 16 Juli 2025, pukul 11.15 WIB di Desa Sayang, Kecamatan Jatinangor kepada salah satu mahasiswa Unpad yang sedang berjalan menuju kampus saat dihampiri pelaku.
“Pelaku mengincar mahasiswa yang sedang berjalan kaki. Ia pura-pura menanyakan arah, lalu membujuk korban untuk ikut naik motor. Setelah itu, korban diminta turun dan barangnya dibawa kabur oleh pelaku,” kata Kapolres Sumedang, AKBP Sandityo Mahardika.