JATINANGOR – Sore itu, lapangan sepak bola Desa Cileles dipenuhi riuh tawa dan sorak anak-anak. Di bawah langit yang mulai merona senja, mereka berlarian penuh semangat, memeluk bola seolah sedang menggenggam mimpi. Di hadapan mereka, Bupati Dony Ahmad Munir berdiri, menatap dengan sorot mata yang hangat.
“Mimpi akan terwujud apabila anak-anakku berlatih keras, penuh dengan semangat,” ucapnya lantang saat membuka Coaching Clinic, Liga HUT RI, dan Ekshibisi Sepak Bola dalam rangka HUT ke-80 Kemerdekaan RI Tingkat Desa Cileles, Jatinangor, baru-baru ini.
Menurutnya, kemajuan hanya lahir dari keberanian untuk berkompetisi.
“Tidak akan pernah ada perubahan tanpa ikut berkompetisi. Ikutlah terus berkompetisi untuk mengasah kemampuan kita, untuk melatih diri kita sehingga bisa lebih baik lagi,” katanya.
Baca Juga:Museum Dalam Taman: Suasana Asri di Balik Tembok 2,5 Meter Museum Prabu Geusan UlunGamelan Sari Oneng: Nada Tradisi yang Masih Menggema di Museum Prabu Geusan Ulun
Bupati Dony juga mengapresiasi gelaran sepak bola yang dirangkai dengan pelatihan oleh bintang Persib Bandung.
“Selamat anak-anakku sudah mendapat pelatihan dari Kang Dedi Kusnandar dan rekan-rekannya. Saya yakin dilatih sang bintang akan memotivasi dan menginspirasi untuk menjadi pemain hebat,” ujarnya.
Kepada para peserta Liga HUT RI, ia berpesan agar menjunjung tinggi sportivitas. “Selamat bertanding, selamat membangun semangat, meningkatkan kualitas diri,” katanya.
Kepala Desa Cileles, Duduy Abdul Holik, menjelaskan kegiatan ini bukan sekadar turnamen, melainkan upaya membangun mimpi anak-anak.
“Tujuannya memotivasi anak-anak Desa Cileles, khususnya, dan Jatinangor pada umumnya, untuk menjadi pemain nasional,” ucapnya.
Tahun ini, Liga HUT RI diikuti 18 klub dari Jatinangor, memperebutkan Piala Kepala Desa Cileles. Ke depan, Duduy berharap ajang ini dapat menjadi Piala Bupati Sumedang.
“Komitmennya akan jadi agenda rutin tiap tahun,” katanya.
Tampak hadir, Kapten Persib Bandung Dedi Kusnandar, mantan pemain Persib Erwin Ramdani, dan Uwa Ncoet yang memeriahkan pembukaan turnamen.
Baca Juga:Selayang Pandang ke Museum Prabu Geusan Ulun: Dari Perpustakaan Kerajaan Jadi Cagar Budaya NasionalKereta Kencana Naga Paksi: Saksi Bisu Kemegahan Sumedang Tempo Dulu
Bagi anak-anak di Cileles, sore itu bukan sekadar bermain bola—mereka sedang menapaki langkah pertama menuju mimpi.(red)