Tangis Duka di Tepi Citarum: Remaja 12 Tahun Ditemukan Tak Bernyawa 

Tangis Duka di Tepi Citarum: Remaja 12 Tahun Ditemukan Tak Bernyawa 
Tim SAR Gabungan saat melakukan evakuasi terhadap korban tenggelam di Sungai Citarum wilayah Desa Mekar Rahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, baru-baru ini. (Kantor SAR Bandung)
0 Komentar

BANDUNG – Senja di Desa Mekar Rahayu, Kecamatan Margaasih, berubah menjadi kabar duka. Seorang remaja bernama Aka (12) yang semula terlihat bermain di ujung jembatan, hilang tanpa jejak sejak Minggu (17/8) sore.

Dugaan kuat, ia terpeleset lalu terseret derasnya arus Sungai Citarum. Sejak laporan pertama diterima sekitar pukul 18.00 WIB, aparat kepolisian bersama Tim SAR Bandung langsung bergerak.

Humas Basarnas Kantor SAR Bandung, Seni Wulandari, menyebut saksi mata terakhir melihat Aka beberapa saat sebelum azan Magrib.

Baca Juga:Aktivitas yang Bisa Dilakukan di Toga Hill Sumedang untuk Liburan SeruFasilitas di Toga Hill Sumedang yang Bikin Betah Berlama-lama

“Setelah warga kembali dari masjid, korban sudah tak tampak lagi di jembatan,” ujarnya.

Kekhawatiran keluarga pun menjadi kenyataan. Dugaan awal polisi, bocah itu terjatuh ke sungai dan tenggelam.

Kepala Kantor SAR Bandung, Ade Dian Permana, menjelaskan tim rescue segera dikerahkan setelah berkoordinasi dengan Polsek Margaasih. Peralatan lengkap mulai dari UAV Drone Thermal, peralatan SAR air, hingga medis diterjunkan.

Selama tiga hari, tim menyisir aliran sungai dari Jembatan Mahmud hingga Jembatan Daraulin, menyapu sejauh satu kilometer dengan harapan Aka bisa ditemukan selamat. Namun, derasnya arus Citarum seolah menyembunyikan tubuh mungil itu.

Rabu (20/8) pukul 11.20 WIB, kabar yang ditunggu sekaligus ditakuti akhirnya datang. Tim SAR Gabungan menerima informasi adanya sesosok tubuh di kawasan Curug Jampong. Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Bandung, Mochamad Adip, membenarkan penemuan tersebut.

“Jenazah langsung dievakuasi ke daratan. Dari keterangan keluarga, dipastikan itu adalah korban yang selama ini kami cari,” tutur Adip.

Tangis pecah di rumah duka saat ambulans yang membawa jenazah tiba sekitar pukul 13.15 WIB. Seiring ditemukannya korban, operasi SAR resmi ditutup. Seluruh unsur yang terlibat, mulai dari Basarnas, Polsek Margaasih, Unit Reaksi Cepat, TRC Teko, hingga YKPA, kembali ke kesatuan masing-masing.

Baca Juga:Daftar Wahana di Toga Hill Sumedang dan Daya TariknyaSpot Instagramable di Toga Hill Sumedang: Dari Golden Hour hingga City Light

Kini, Sungai Citarum kembali mengalir seperti biasa. Namun, bagi keluarga Aka, setiap riak airnya akan selalu menjadi pengingat tentang anak mereka yang pergi terlalu cepat.(kos)

0 Komentar