Sumedangekspres – Suasana Alun-Alun Tegalkalong, Kecamatan Sumedang Utara kembali ke zaman baheula. Berbagai kehidupan di masa lalu dihadirkan dari mulai bentuk rumah, sumur timba, leuit, perkakas, makanan, permainan anak-anak dan sebagainya.
Kecamatan Sumedang Utara menggagas dan menghadirkan Gelar Budaya dengan mengusung tema ‘Sumanget Kasumedangan Ngaguar Sajatining Tali Paranti Ti Bihari Ka Kiwari’. Warga dan peserta Gelar Budaya tumpah ruah dan menikmati suasana zaman baheula yang kini semakin terkikis zaman.
BupatiSumedang Dony Ahmad Munir mengapresiasi kegiatan tersebut, menurutnya gelar budaya memberikan pengetahuan kepada generasi muda agar tidak lupa akar budayanya. “Gelar budaya ini memperkenalkan pada anak-anak bagaimana kehidupan masa lalu dari mulai bentuk rumah, perkakas, makanan, permainan dan sebagainya. Kegiatan ini bagus sekali, karena memperkenalkan pada anak-anak sehingga tidak lupa budayanya,” ujar Bupati Dony yang hadir di gelar budaya.
Baca Juga:Gedung ‘Taj Mahal Ulama’ Cimanggung DiresmikanJalan Gembira Peringati Milangkala ke-39 Kecamatan Cimanggung
Dikatakan Bupati, dengan diperkenalkannya kaulinan barudak dalam kegiatan tersebut, diharapkan bisa mengurangi penggunaan gadget pada anak-anak. “Kaulinan barudak ini bagus untuk anak-anak agar tidak terus menerus bermain gadget, tapi bisa bermain dengan kaulinan barudak seperti egrang, engkle, beklen, congklak, dan yang lainnya. Mereka akan bergerak, enerjik, kreatif, menjadi anak ceria dan pintar. Jadi ini untuk mengurangi penggunaan ponsel pada anak-anak,” ujar Bupati Dony yang juga mencoba permainan anak-anak.
Kegiatan tersebut juga melibatkan SKPD, antara lain Dinas Kesehatan yang melaksanakan pelayanan cek kesehatan gratis, dan Dinas Pendidikan yang melibatkan anak-anak sekolah dasar untuk melaksanakan observasi terkait apa saja yang mereka temukan dalam kegiatan tersebut.
“Jadi ini yang sering kali saya inginkan, sebuah kegiatan harus cros cutting program dengan SKPD lainnya. Harus ada integrasi, sehingga tahu data kesehatan masyarakat dan apa yang harus dilakukan ketika melihat data tersebut. Kemudian Dinas Pendidikan, menurunkan anak-anak sekolah pada kegiatan ini dengan membawa lembar observasi untuk ditanyakan apa saja yang mereka temukan disini,” kata Bupati Dony.
Bupati berharap keberlanjutan dari kegiatan tersebut. “Jadi pemerintah kecamatan telah menyalakan obor budaya di sini, tinggal bagaimana menjaga obornya tidak padam, baga mana budaya Sunda terus hidup dan anak-anak diberikan tempat dan fasilitas untuk bermain kaulinan barudak,” tuturnya.