Unpad Hadirkan Pagelaran Si Kabayan

Unpad Hadirkan Pagelaran Si Kabayan
Salah satu adegan di Pagelaran Balé Rumawat Padjadjaran ke-108 bertajuk “Gending Karesmén Si Kabayan” di Grha Sanusi Hardjadinata, Kampus Unpad Dipati Ukur Bandung, baru-baru ini. (Foto: Jalasenastri Saprala)
0 Komentar

KOTA – Universitas Padjadjaran melalui Pusat Budaya Sunda (PBS) Unpad dan Panitia Dies ke-68 menghadirkan Pagelaran Balé Rumawat Padjadjaran ke-108 bertajuk “Gending Karesmén Si Kabayan” di Graha Sanusi Hardjadinata, Kampus Unpad Dipati Ukur, Jumat (12/9) baru-baru ini. Pertunjukan ini menjadi bagian dari rangkaian perayaan Dies Natalis ke-68 Unpad.

Dilansir dari laman Kanal UNPAD, pagelaran menghadirkan tokoh legendaris Sunda, Si Kabayan, yang dikenal dengan kelucuan dan kecerdikannya. Namun lebih dari sekadar hiburan, pementasan ini sarat dengan pesan moral dan kritik sosial, terutama terkait kejujuran, tanggung jawab, dan kreativitas.

Kepala Pusat Budaya Sunda Unpad sekaligus produser pagelaran, Prof. Ganjar Kurnia, menuturkan bahwa sosok Si Kabayan perlu dipandang lebih dari sekadar tokoh jenaka.

Baca Juga:Sekretariat DPRD Sumedang Perkuat Zona Integritas Menuju Birokrasi BersihMau Liburan ke Waduk Jatigede? Ini Alamat Lengkap dan Rute Perjalanannya!

“Kabayan memang kreatif, tetapi sering menggunakan cara yang tidak benar. Pesan pentingnya adalah kita harus kreatif dengan cara yang benar, bukan dengan kebohongan atau tindakan yang tidak etis. Ini juga menjadi pengingat bagi sivitas akademika agar tidak melakukan plagiarisme atau tindakan yang merugikan integritas akademik,” tegasnya.

Pertunjukan “Gending Karesmén Si Kabayan” disambut antusias oleh penonton yang memadati Grha Sanusi. Wawan Nurwansyah, penonton asal Majalengka, mengaku terkesan dengan kreativitas yang ditampilkan.

“Saya bukan ahli seni, tapi senang seni. Kolaborasi antara narasi, musik, dan genre-genre yang dihadirkan sangat menarik. Ada hentakan, ada musik sedihnya, semuanya membuat pertunjukan ini begitu mengesankan,” ujarnya.

Sementara itu, Febi Abdul Baits, mahasiswa Sastra Sunda Unpad, menilai pagelaran ini bukan hanya sekadar tontonan, tetapi juga menjadi bentuk kecintaan mahasiswa terhadap almamater.

“Karena ini bagian dari perayaan Dies Natalis, saya merasa bangga bisa menonton. Para pemain tampil sangat profesional dan membawakan cerita dengan baik. Saya bangga dan sangat menikmati pertunjukan ini,” ungkapnya.

Pagelaran Balé Rumawat Padjadjaran sendiri telah menjadi agenda rutin yang digelar PBS Unpad. Kehadiran Si Kabayan di panggung tahun ini menjadi penegasan komitmen Unpad untuk terus melestarikan budaya Sunda sekaligus menghadirkan refleksi bagi masyarakat luas.(red)

0 Komentar