sumedangekspres – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Sumedang menggelar kegiatan Pelepasan Ekspor Perdana Coir Net (Jaring Sabut Kelapa) hasil karya warga binaan ke Negara Korea Selatan, Kamis (18/9). Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama antara Lapas Kelas IIB Sumedang dengan PT. Agri Lestari Nusantara.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Jawa Barat, Kusnali, Wakil Bupati Sumedang, Muhammad Fajar Aldila, Direktur PT. Agri Lestari Nusantara, Cepi Mangkubumi, Jajaran Forkopimda Kabupaten Sumedang, serta para tamu undangan lainnya.
Kepala Kantor Wilayah Ditjen Pemasyarakatan Jawa Barat, Kusnali, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap inovasi pembinaan yang dilakukan Lapas Sumedang.
Baca Juga:Fasilitiasi Korban Longsor Cimanggung, Asep Roni: Harus Berikan Jawaban Jelas Ihwal Relokasi 29 Perumahan Evaluasi PPDB 2025, Disdik Catat Empat Poin Penting untuk Diperbaiki
“Ekspor perdana ini merupakan bukti bahwa pembinaan kemandirian di Lapas dapat menghasilkan produk yang tidak hanya bernilai ekonomis tetapi juga mampu menembus pasar internasional. Hal ini sejalan dengan komitmen Pemasyarakatan untuk membina warga binaan agar berdaya guna dan siap kembali ke masyarakat,” ujar Kusnali.
Sementara itu, Wakil Bupati Sumedang, Muhammad Fajar Aldila, memberikan dukungan penuh terhadap program ini.
“Kami bangga karena Kabupaten Sumedang menjadi bagian dari sejarah ekspor produk hasil karya warga binaan. Ke depan, kami siap memperkuat sinergi dengan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan untuk mendukung program pembinaan dan pemberdayaan ekonomi warga binaan,” ungkap Fajar.
Rangkaian acara diisi dengan penampilan seni angklung warga binaan. Selanjutnya, puncak kegiatan ditandai dengan prosesi gunting pita dan pemecahan kendi serta pelepasan ekspor sebanyak 5.400 pcs coir net ke Korea Selatan dan dilanjutkan dengan sesi foto Bersama.
Melalui ekspor perdana ini, diharapkan dapat memperluas kerja sama dengan berbagai pihak sekaligus memperkuat komitmen Pemasyarakatan dalam meningkatkan kualitas pembinaan kemandirian warga binaan. (red)