Jatinangor Disiapkan Jadi Kota Pendidikan Modern, Pemprov Jabar dan Pemkab Sumedang Gaspol Penataan

Jatinangor Disiapkan Jadi Kota Pendidikan Modern, Pemprov Jabar dan Pemkab Sumedang Gaspol Penataan
Pemkab Sumedang yang telah memiliki Perda khusus serta pengelola kawasan perkotaan Jatinangor
0 Komentar

JATINANGOR – Kawasan Jatinangor di Kabupaten Sumedang bakal naik kelas. Tak lagi dipandang sebatas kecamatan biasa, wilayah yang dikenal sebagai pusat perguruan tinggi itu mulai ditata agar benar-benar mencerminkan wajah perkotaan modern.

Langkah percepatan dilakukan lewat pertemuan antara Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir dengan Sekda Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman, Selasa (16/9/2025) di Jatinangor National Golf. Pertemuan ini melibatkan jajaran Pemprov Jabar dan membahas berbagai aspek mulai dari infrastruktur hingga kelembagaan.

Bupati Dony menegaskan, Jatinangor adalah etalase Sumedang yang juga menjadi bagian penting bagi Jawa Barat. “Dengan kolaborasi solid antara Pemkab, Pemprov, perguruan tinggi, dan masyarakat, saya optimistis Jatinangor bisa tumbuh menjadi kawasan perkotaan yang maju, nyaman, dan membawa manfaat besar,” ujarnya.

Baca Juga:Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiy Akan Gelar Haflah Khotmil Qur'an Pemdes Mulyasari Limpahkan Anggaran Dana Ketahanan Pangan

Sekda Jabar Herman menambahkan, penataan Jatinangor merupakan mandat langsung dari Gubernur Jawa Barat. Menurutnya, kehidupan masyarakat di Jatinangor sudah jauh meninggalkan pola pedesaan. Kehadiran kampus besar seperti Unpad, ITB, IPDN, hingga IKOPIN, menjadikan kawasan ini harus dikelola dengan regulasi yang lebih jelas.

Ia pun mengapresiasi langkah Pemkab Sumedang yang telah memiliki Perda khusus serta pengelola kawasan perkotaan Jatinangor. Lebih jauh, dibentuk pula tim koordinasi yang melibatkan para rektor, dengan Rektor ITB didapuk menjadi koordinator pada tahap awal. “Minggu depan kami akan bertemu dengan para rektor untuk menyusun rencana aksi bersama. Pandangan akademisi penting agar kebijakan yang lahir benar-benar sesuai kebutuhan masyarakat,” ucap Herman.

Dari hasil pertemuan, beberapa prioritas utama ditetapkan: pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan, drainase, air bersih, hingga pengolahan sampah; transportasi publik yang lebih memadai; serta pemanfaatan teknologi digital dalam pelayanan publik.

Herman menekankan, potensi digitalisasi di Jatinangor sangat besar berkat dukungan sumber daya manusia dari berbagai jurusan informatika di kampus-kampus setempat. Pemprov Jabar bersama Pemkab Sumedang pun tengah menyiapkan master plan digitalisasi agar Jatinangor menjadi kecamatan “one step ahead” di bidang pelayanan publik.

Tak hanya itu, konsep techno culture juga diusung, di mana teknologi dipakai untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. “Ujungnya tetap kesejahteraan, kemandirian, dan keadilan bagi warga Jatinangor. Infrastruktur dan teknologi hanyalah sarana,” kata Herman.

0 Komentar