Satpol PP Hadapi “Perusuh” di Lapangan Parade IPDN, Begini Faktanya

Satpol PP Hadapi “Perusuh” di Lapangan Parade IPDN, Begini Faktanya
Suasana di lapangan parade Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Kamis (18/9/2025), sempat menegangkan
0 Komentar

JATINANGOR – Suasana di lapangan parade Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Kamis (18/9/2025), sempat menegangkan. Puluhan anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) terlihat berbaris rapi dengan tameng, helm, dan perlengkapan lengkap, menghadang dorongan keras dari massa yang berusaha menerobos barikade.

Namun, siapa sangka, kerumunan yang tampak beringas itu ternyata bukan massa sungguhan. Mereka adalah praja IPDN yang dilibatkan dalam simulasi penanganan kerusuhan oleh Satpol PP.

Simulasi tersebut digelar dalam rangka Rapat Penguatan Kapasitas Satpol PP, sebuah agenda penting untuk menguji kemampuan aparat penegak perda dalam menghadapi situasi darurat. Aksi teatrikal itu memperlihatkan bagaimana Satpol PP menerapkan prosedur pengamanan sesuai standar, mulai dari membentuk formasi bertahan hingga teknik menghalau massa.

Baca Juga:Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiy Akan Gelar Haflah Khotmil Qur'an Pemdes Mulyasari Limpahkan Anggaran Dana Ketahanan Pangan

Semula, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dijadwalkan hadir langsung menyaksikan kegiatan ini. Namun, agenda berubah. Tito akhirnya memberikan arahan secara virtual dari Balairung Rudini. Meski begitu, suasana tetap khidmat karena acara turut dihadiri Direktur Satpol PP Bernhard Eduard Rondonuwu serta Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Safrizal ZA.

Selain berlatih menghadapi massa, Satpol PP juga menampilkan tradisi komunikasi kuno yang masih relevan hingga kini: pemukulan kentungan. Bunyi kentungan yang berbeda ternyata memiliki makna tersendiri dari tanda bahaya bencana, pencuri datang, hingga panggilan warga untuk berkumpul.

Bagi sebagian peserta, momen ini bukan sekadar latihan, tetapi juga pengingat bahwa peran Satpol PP tak hanya soal menertibkan, melainkan juga menjaga ketahanan sosial masyarakat.

Dengan simulasi ini, publik seolah diajak menyaksikan bahwa di balik seragam tegas Satpol PP, tersimpan kesiapsiagaan menghadapi berbagai kemungkinan, bahkan dalam kondisi paling genting sekalipun. (kos)

0 Komentar