2. Gazebo untuk bersantai.
3. Warung makan dan kafe sederhana.
4. Masjid Al Kamil untuk wisata religi.
5. Toilet umum dan tempat ibadah.
6. Penyewaan perahu wisata.
Aktivitas Wisata yang Bisa Dilakukan
Selain menikmati pemandangan, pengunjung bisa mencoba berbagai aktivitas, seperti:
1. Memancing ikan air tawar.
2. Naik perahu wisata.
3. Berkemah di area camping ground.
4. Bersepeda menyusuri Lingkar Timur.
5. Menikmati kuliner khas Sumedang di warung sekitar waduk.
6. Menikmati beragam wahan di tempat wisata.
Spot Foto Instagramable
Bagi pecinta fotografi, Waduk Jatigede adalah surga visual. Beberapa spot populer yang wajib dicoba:
1. Dek kayu berbentuk bintang di Puncak Permata.
2. Balon udara dengan latar waduk.
3. Jembatan gantung Desa Karedok.
4. Menara Kujang Sapasang.
5. Sunset di Lingkar Timur.
Mitos-Mitos Mistis di Balik Waduk Jatigede
Waduk Jatigede di Sumedang bukan hanya dikenal sebagai bendungan raksasa yang berfungsi mengendalikan air, tetapi juga menyimpan beragam cerita mistis yang hidup di tengah masyarakat.
Dari kisah buaya putih hingga ular raksasa yang mendiami dasar waduk, mitos-mitos ini menjadi bagian dari identitas budaya sekaligus menambah aura misteri kawasan tersebut.
Baca Juga:Jangan Salah, Ini Lokasi dan Alamat Gunung Kerenceng Sumedang yang BenarGunung Kerenceng Sumedang: Pesona Trekking dengan Panorama 360 Derajat
1. Legenda Buaya Putih dan Keuyeup Bodas = Salah satu cerita yang paling populer adalah kisah tentang Buaya Putih dan Keuyeup Bodas atau ketam putih.
Masyarakat percaya bahwa sosok Buaya Putih adalah jelmaan arwah Sangkuriang, tokoh legendaris yang ingin membendung Sungai Cimanuk untuk menciptakan sebuah telaga.
Buaya putih ini diyakini menjadi simbol penjaga waduk, hadir dari mitos lama yang sudah diwariskan turun-temurun.
Namun, keberadaan Buaya Putih tidak pernah mulus. Ia disebut selalu dihadang oleh Keuyeup Bodas, ketam putih raksasa yang berjanji akan merusak bendungan dan membuat telaga jebol.
Pertarungan gaib antara keduanya dianggap sebagai wujud tarik-menarik energi di kawasan Jatigede.
Meski begitu, waduk tetap berdiri hingga kini, seolah menjadi bukti bahwa mitos ini hidup berdampingan dengan kenyataan.
Cerita mengenai Buaya Putih dan Keuyeup Bodas tidak lahir begitu saja.
Baca Juga:Petualangan Seru di Gunung Tampomas Sumedang: Aktivitas yang Wajib DicobaPetani Didorong Tetap Produktif
Ia tertulis dalam Babon Darmaraja, sebuah naskah tua yang menyimpan banyak kisah mengenai wilayah Jatigede dan leluhur Sumedang.