sumedangekspres – Belakangan, aplikasi Gemini AI dari Google jadi bahan obrolan hangat di media sosial.
Alasannya sederhana: orang bisa mengubah foto biasa menjadi potret bergaya studio hanya dengan mengetikkan beberapa kalimat deskriptif.
Tidak perlu lampu mahal, tidak butuh fotografer profesional—cukup satu foto mentah dan sedikit kreativitas.
Baca Juga:Ma Acih Warga Sindulang Dapat Bantuan, Perhatian Terus MengalirDesa Sawahdadap Manfaatkan Lahan Carik untuk Tanaman Labu Penopang Ketahanan Pangan
Banyak pengguna memakai fitur ini untuk menghasilkan potret yang lebih artistik.
Ada yang mencari nuansa sinematik, ada pula yang suka gaya minimalis dengan pencahayaan sederhana. Semua bisa dicapai lewat prompt yang ditulis sesuai selera.
Berikut tiga contoh ide prompt yang sedang populer:
Nuansa Preppy ala Film Korea
“Edit fotoku menjadi potret sinematik vertikal (9:16) seorang pria muda Asia Timur berkulit cerah, tinggi sekitar 170 cm, dengan rambut hitam rapi bergaya preppy Korea.
Tempatkan di studio minimalis dengan lantai abu-abu terang yang memudar ke bayangan hitam pekat.
Gunakan sorotan dari atas untuk menciptakan cahaya dramatis, menyoroti kaos teal lengan pendek di atas t-shirt putih, celana hitam longgar, sepatu sneakers putih-biru, dan jam tangan di pergelangan tangan kiri.
Ambil dari sudut sangat tinggi dengan sedikit kemiringan, seolah adegan film, menggunakan Sony Alpha 7R IV dengan lensa 24mm f/1.8. Terapkan pencahayaan sinematik lembut, efek butiran film halus, kontras kuat, dan atmosfer muram.”
Potret Tegas dengan Kontras Kuat
“Edit fotoku menjadi potret vertikal (1080×1920), dengan pencahayaan sinematik dan kontras yang kuat.
Baca Juga:Syarat dan Dokumen Terbaru Pengajuan KUR BRI yang Wajib Kamu SiapkanJenis KUR BRI 2025 dan Persyaratannya, Wajib Tahu Sebelum Ajukan!
Ambil dari sudut agak rendah dengan arah ke atas untuk menonjolkan garis rahang dan leher, memberikan kesan wibawa tenang serta keindahan yang terpahat.
Latar belakang berwarna biru redup, menciptakan kontras dengan kulit yang bercahaya dan pakaian gelap. Gunakan pencahayaan terarah dengan sorotan emas di satu sisi wajah, sementara sisi lain jatuh dalam bayangan pekat, menegaskan struktur tulang dengan presisi arsitektural.
Ekspresi subjek harus tetap sulit dibaca, mata setengah terpejam dengan nuansa dingin, dan bibir rileks—menyiratkan jarak emosional atau perlawanan yang halus.
Kenakan mantel tebal berbahan wol atau felt, dengan tekstur kaya yang menonjol melawan kulit halus bercahaya. Lakukan retouching seminimal mungkin untuk menjaga tekstur alami kulit dan sedikit ketidaksempurnaan agar tampak realistis.