TANJUNGSARI – Harga berbagai jenis cabai di pasar tradisional Tanjungsari terus merangkak naik dalam sepekan terakhir. Lonjakan ini dipicu oleh tingginya permintaan, sementara pasokan dari petani berkurang akibat cuaca yang tidak menentu.
Berdasarkan pengecekan petugas UPT Pasar Tanjungsari Cepi, harga cabai rawit merah kini mencapai Rp70 ribu per kilogram, naik dari sebelumnya Rp50 ribu.
Begitu juga dengan cabai merah keriting yang melonjak dari Rp40 ribu menjadi Rp60 ribu per kilogram. Cabai rawit hijau pun tidak luput dari kenaikan, dari Rp35 ribu menjadi Rp40 ribu per kilogram.
Baca Juga:Bina 18 Siswa Pengguna KratomSerap Aspirasi untuk Pembangunan 2026
Pedagang mengaku kesulitan menghadapi kondisi ini. Aminah, salah seorang pedagang di Pasar Tanjungsari, mengatakan kenaikan harga sudah terjadi sejak beberapa hari lalu.
“Permintaan tetap tinggi, tapi stok dari petani berkurang karena banyak yang gagal panen. Akhirnya harga terus naik,” ujarnya.
Terbatasnya pasokan memang menjadi penyebab utama. Cuaca ekstrem yang sering berubah-ubah membuat sebagian petani cabai gagal panen, sehingga pasokan ke pasar menurun drastis. Kondisi ini membuat harga cabai tidak terkendali.
Kenaikan harga tersebut dikeluhkan oleh masyarakat. Para pembeli mengaku terpaksa mengurangi jumlah belanja cabai karena harga yang semakin mahal.
“Biasanya beli setengah kilo, sekarang cuma seperempat kilo karena harganya sudah tidak masuk akal,” kata seorang ibu rumah tangga yang ditemui di pasar.
Tidak hanya pembeli, para pedagang pun merasa terbebani. Mereka khawatir daya beli masyarakat akan terus menurun jika harga cabai tidak segera stabil.
Masyarakat berharap pemerintah dapat mengambil langkah cepat untuk menekan harga cabai di pasaran. “Kalau terus naik begini, pedagang dan pembeli sama-sama sulit. Mudah-mudahan ada operasi pasar atau pasokan dari daerah lain,” tambah Aminah. (kos)