Guru: Pelita Cahaya, Samudra Pengabdi

Guru: Pelita Cahaya, Samudra Pengabdi
Guru: Pelita Cahaya, Samudra Pengabdi. (Ilustrasi- Pinterest).
0 Komentar

SUMEDANG ESKPRES – Ingin tau puisi yang keren dan menarik tentang pembahasan puisi mengenai guru. Penasaran? Sini simakk guys..

Guru adalah pahlawan sejati, sosok mulia yang pengabdiannya tak terhingga. Mereka ibarat memiliki samudra ilmu yang luas, namun dengan tulus memberikan setiap tetesnya kepada murid-murid.

Dengan ketulusan dan kesabaran yang tak bertepi, guru membimbing langkah demi langkah, tanpa mengenal lelah, letih, atau mengeluh, bahkan saat menghadapi murid yang sulit diatur sekalipun.

Baca Juga:Langkahmu Jejak Masa DepankuDoa Tulus Seorang Pengajar Untuk Muridnya

Mereka bagaikan sinar bulan yang hadir membelah kegelapan. Tanpa bimbingan mereka, kita hanyalah awan kelam, tersesat dalam kebodohan.

Guru adalah cahaya abadi yang menemani setiap waktu dan langkah kita, menjadi inspirasi hebat dalam setiap proses perjalanan hidup.

Pengorbanan seorang guru sungguh luar biasa. Waktu, tenaga, dan pengabdian yang mereka curahkan untuk murid-murid selalu maksimal dan sempurna.

Seringkali, amanah dan tanggung jawab mendidik anak bangsa ini mereka letakkan di atas kepentingan pribadi dan keluarga.

Menjadi guru adalah amanah agung untuk mengubah yang ‘tidak bisa’ menjadi ‘bisa’. Mereka adalah pelita cahaya bagi penerus bangsa.

Jasa mereka takkan pernah bisa terbalaskan, bahkan dengan harta atau nyawa sekalipun. Mereka adalah penentu masa depan, penjaga harapan bangsa.

Puisi

Guru: Pelita Cahaya, Samudra Pengabdi

Di tapak sunyi, berdiri tegak seorang guru

Bukan harta yang dicari, bukan pula pamrih waktu

Wajahnya teduh, memancarkan sinar tanpa jemu

Pahlawan sejati, penanam benih harapan baru

Kau ibarat Samudra Pengabdian tak bertepi

Ilmu seluas lautan kau bagi, setetes demi setetes

Memberi dengan tulus, tanpa kenal lelah letih

Menghapus kabut bodoh, mengusir gelap yang pedih

Saat kami bimbang, Tersesat langkah tak menentu

Kau datang bagaikan Pelita Cahaya di malam kelam

Sabar tak terbatas, kasih sayang tak pernah layu

Menggenggam tangan kami, menuju gerbang ilmu terindah

Di matamu, ada janji masa depan yang cerah

Kau ukir aksara, kau tanam budi pekerti mulia

Jiwamu adalah kertas, tempat kami belajar tabah

Membentuk kami, dari tiada menjadi ada

0 Komentar