Dia menambahkan, pada hari kejadian, RS Unpad memang mengalami lonjakan jumlah pasien, terutama di Poli Rehabilitasi Medik (Fisioterapi). Akibatnya, pelayanan sempat tersendat. Namun, rumah sakit segera melakukan penjadwalan ulang dan memanggil kembali pasien yang tertunda.
“Pasien yang belum sempat dilayani langsung kami hubungi kembali untuk dijadwalkan ulang keesokan harinya,” tambahnya.
Keesokan harinya, Mariah akhirnya mendapatkan pelayanan yang seharusnya. Bahkan, perwakilan direksi dan tenaga medis turun langsung membantu proses fisioterapi.
Baca Juga:Begini Cara Mengedit Foto Menjadi Guru yang Inspiratif dengan Gemini AI, Tampil Karismatik dan Penuh WibawaEdit Foto Melihat Sunrise di Puncak Gunung dengan Gemini AI: 10 Ide Prompt Bertema Hiker
“Perawat dan pihak manajemen langsung mendampingi. Kami merasa dihargai, dan kami percaya ini akan jadi pelajaran penting bagi semua pihak,” ungkap Endang, suami Mariah.
Dia menegaskan, keluarganya tidak berniat memperburuk citra rumah sakit, melainkan ingin mengingatkan agar sistem digital benar-benar berpihak pada pasien.
“Kami memberikan kritik bukan untuk menjatuhkan, tapi supaya pelayanan semakin baik. Karena bagi pasien, kepastian pelayanan adalah bentuk penghargaan terhadap kemanusiaan,” tuturnya.(red)
