Keputusan ini sebagian didorong oleh usia rata-rata armada dan biaya pemeliharaan yang terus meningkat, serta pergeseran fokus strategis AS menuju aset luar angkasa dan platform tak berawak yang lebih siluman.
Pengganti utama U-2 diharapkan adalah satelit dan drone pengintai canggih seperti RQ-4 Global Hawk (meski Global Hawk sendiri juga menghadapi rencana pensiun).
Namun, selama hampir dua dekade, upaya pensiun U-2 selalu tertunda.
Pesawat ini terus membuktikan nilainya dalam konflik pasca-Perang Dingin, termasuk di Afghanistan, Irak, dan baru-baru ini digunakan untuk memantau balon mata-mata Tiongkok pada tahun 2023.
Baca Juga:Lockheed U-2 Dragon Lady: Mata-mata Abadi di Tepi Ruang AngkasaSurga Para Pemancing di Cimalaka Sumedang: Rekomendasi Spot Terbaik
Singkatnya, pesawat U-2 masih beroperasi dan terus melakukan misi intelijen, pengawasan, dan pengintaian (ISR) di seluruh dunia.
Dikenal karena ketangguhan dan kemampuan terbang ekstremnya, “Dragon Lady” adalah bukti keberhasilan rekayasa Perang Dingin yang berhasil beradaptasi dengan kebutuhan medan perang abad ke-21.
Meskipun rencana pensiunnya telah ditetapkan, warisan dan perannya yang berkelanjutan hingga detik-detik terakhir operasionalnya akan terus tercatat dalam sejarah militer.
