Keduanya tidak bersaing, tapi justru saling menghidupkan suasana yang mencekam.
Lirik yang Meledak, Tapi Nggak Butuh Teriakan
Salah satu hal menarik dari “God Is A Weapon” adalah bagaimana Ronnie Radke menahan diri.
Dia nggak terlalu berteriak seperti biasanya.
Alih-alih, ketegangan dibangun lewat pengendalian suara dan emosi yang terasa seperti bom waktu.
Di bagian reff, Radke menyanyikan:
“My sinful confession / You’re my obsession / If God is a woman, then God is a weapon.”
Di sinilah pesan utama lagu ini terasa paling kuat.
Baca Juga:Terjerat Gaya Hidup, Pemuda Sumedang Nekat Jambret Tetangga SendiriTragis, Pemuda di Sumedang Jambret Tetangga Sendiri demi Uang Tunai dan HP
Cinta bisa jadi kekuatan yang indah, tapi kalau terlalu dalam, ia bisa berubah jadi senjata yang menghancurkan.
Dan Radke tahu betul bagaimana rasanya menyembah seseorang sampai kehilangan diri sendiri.
Filosofi di Balik “God Is A Weapon”
Judul lagu ini memang provokatif, “Tuhan adalah senjata.”
Namun kalau dicermati, maksudnya bukan tentang agama secara langsung, tapi tentang bagaimana sesuatu yang kita puja bisa jadi hal yang menghancurkan kita sendiri.
Bisa cinta, bisa ambisi, bisa seseorang yang kita anggap “Tuhan” dalam hidup kita.
Radke memutarbalikkan konsep penyembahan dan menjadikannya simbol kehancuran diri.
Dan bersama Manson, lagu ini terasa seperti pengakuan dua jiwa yang terlalu lama hidup di ambang neraka.
Demikian pembahasan mengenai Lirik dan Terjemahan Lagu Falling In Reverse – God Is A Weapon: Tentang Cinta yang Bisa Membawa Kehancuran.***