SUMEDANGEKSPRES — Suasana duka menyelimuti Dusun Giri Asih, Desa Cinanjung, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, setelah dua kandang domba milik warga hangus terbakar pada Selasa (28/10/2025) dini hari. Puluhan ekor domba milik dua peternak kecil, Cucu Karya (39) dan Dayat (70), menjadi korban amukan api yang membumbung tinggi ke langit malam.
Peristiwa itu pertama kali diketahui oleh Risman (35), seorang honorer asal Giri Asih, sekitar pukul 02.30 WIB. Ia melihat kobaran api dari arah kandang domba milik tetangganya.“Api cepat sekali membesar karena kandang terbuat dari kayu dan bambu kering,” ujar Risman saat memberikan laporan kepada petugas.
Petugas dari UPT Pemadam Kebakaran (Damkar) Wilayah Tanjungsari segera meluncur ke lokasi bersama unsur Satpol PP Kecamatan, Koramil, dan warga setempat. Api yang menjalar cepat membuat proses pemadaman berlangsung dramatis karena hampir mengenai rumah-rumah di sekitarnya.
Baca Juga:Kandang Domba di Cinanjung Terbakar, 43 Ekor Hangus Kerugian Capai Rp500 JutaTop Up Koin TikTok via DANA Paling Murah 2025: Cara Hemat, Aman, dan Cepat Buat Para Sultan Live
“Proses evakuasi dimulai pukul 02.45 WIB dan baru benar-benar berhasil dipadamkan sekitar pukul 05.00 WIB. Api menghanguskan dua kandang berukuran masing-masing 9×20 meter dan 6×15 meter. Tak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun sebanyak 43 ekor domba hangus terbakar,” terang Kepala UPT Damkar Tanjungsari, Yudi Raharja.
Bagi Cucu dan Dayat, dua peternak yang menggantungkan hidupnya pada ternak domba, kebakaran ini menjadi pukulan berat. Cucu kehilangan 13 ekor domba, sementara Dayat kehilangan 30 ekor. Dalam sekejap, sumber penghidupan mereka lenyap bersama api yang melalap kandang.
“Total kerugian ditaksir mencapai sekitar Rp500 juta,” tambah Yudi.
Menurut keterangan korban, api diduga berasal dari hawu (perapian tradisional) yang lupa dipadamkan. “Diduga api dari hawu menjalar ke jerami dan kayu di sekitar kandang hingga akhirnya membesar,” tuturnya.
Kasus kebakaran ini menjadi peringatan keras bagi warga agar lebih berhati-hati terhadap sumber api, terutama di lingkungan kandang yang banyak mengandung bahan mudah terbakar. Petugas Damkar juga mengimbau masyarakat untuk selalu memastikan api benar-benar padam sebelum meninggalkan area berisiko.
“Musim pancaroba seringkali memicu cuaca kering dan angin kencang. Hal ini bisa mempercepat penyebaran api. Kami minta warga waspada,” ujar salah satu anggota Regu 2 UPT Damkar Tanjungsari.
