SUMEDANGEKSPRES – Kebijakan pembebasan ijazah SMA/SMK yang digagas Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kembali menuai sorotan tajam. Di banyak daerah, sekolah-sekolah swasta kini kelabakan menghadapi dampak kebijakan yang dinilai tak diiringi dengan realisasi dana dari pemerintah provinsi.
Salah satu contohnya terlihat di SMA Guna Cipta. Melalui Humas sekolah, Amarudin Anwar, pihaknya mengaku sudah menjalankan seluruh instruksi yang tertuang dalam surat edaran gubernur.
“Kita sudah lakukan sesuai perintah, kemudian kepala sekolah juga mengikuti arahan dari surat edaran, jadi saat awal kita data ijazah yang masih tersimpan,” katanya, Kamis (23/10).
Baca Juga:Setelah Janji Ijazah Gratis Demul Menguap, Kini BPMU Pun Diubah Jadi BeasiswaDemul Dituding Ingkar Janji, Program Pembebasan Ijazah Berujung Nihil
Anwar menjelaskan, sekolah melakukan pendataan terhadap ijazah yang belum diambil oleh lulusan sejak tahun 2009 hingga 2024.
“Setelah dicari-cari, kita hubungi alumni kemudian sudah komunikasi, tapi banyak yang belum bisa bawa ijazahnya karena jauh jaraknya, mereka banyak yang sudah bekerja,” terangnya.
Dari hasil pendataan, awalnya terdapat 101 ijazah SMA dan 110 ijazah SMK yang masih tersimpan. Setelah beberapa alumni datang mengambil, kini tersisa masing-masing 30 dan 47 ijazah.
“Kalau total tunggakan keseluruhan (SMA-SMK), ada di kisaran Rp200 juta,” jelasnya.
Namun, kebijakan pembebasan ijazah tanpa pelunasan tunggakan membuat kondisi keuangan sekolah kian berat.
“Dampaknya jadi banyak yang menunda dan enggan melunasi biaya administratif, karena dianggap ijazah akan dibebaskan,” ucap Anwar.
Ia berharap, pemerintah provinsi tak hanya melihat dari sisi siswa, tetapi juga memperhatikan posisi sekolah swasta.
Baca Juga:Bupati Dony: Sosialisasi Program Pemerintah Harus Dipadukan dengan Seni dan BudayaGubernur KDM Kagum, Teatrikal Mapag Pajajaran Anyar Diundang Tampil di Hari Jadi Jawa Barat
“Mesti komprehensif, jangan memandang dari satu sisi pihak saja, agar sekolah swasta juga diberi ruang untuk berdiskusi. Diberi kesempatan duduk bersama sebelum digulirkan program. Jangan sampai menimbulkan masalah baru yang merugikan sekolah,” pungkasnya.
Sekolah Tak Menahan, Alumni Tak Datang
Ketua Forum Komunikasi Kepala SMK Swasta Kota Cimahi, Subaryo, menilai persoalan ijazah yang belum diterima bukan sepenuhnya kesalahan sekolah.
“Salah satu hal berkaitan dengan ijazah dan sebagainya, kami berusaha menuntaskan untuk memberikannya,” ujarnya di SMK Pasundan 3 Cimahi, Senin (27/10/25).
Namun, ia menegaskan, proses penyerahan tidak semudah yang dibayangkan.
