SUMEDANGEKSPRES – Desa Margalaksana, Kecamatan Sumedang Selatan, kini tak lagi sekadar hamparan perbukitan tenang yang dulu hanya dikenal warga sekitar.
Dalam beberapa tahun terakhir, wajah desa ini berubah drastis dari kawasan sunyi menjadi salah satu titik paling dinamis di peta pariwisata Kabupaten Sumedang.
Perubahan itu dipicu oleh berdirinya Mountain Dew Resort and Café, sebuah destinasi wisata alam dan gaya hidup yang resmi dibuka pada Minggu (3/8/2025) oleh Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir.
Baca Juga:Ngakalin Tiktok, Ini Hack Cara Top Up Koin TikTok Gratis 2025Cara Dapat Top Up ML Gratis di GoPay: Nikmati Weekly Diamond Tanpa Harus Bayar Penuh!
Dalam peresmian tersebut, Bupati Dony menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Sumedang untuk terus mendukung dan menjamin kemajuan sektor wisata.
“Pemkab Sumedang berkomitmen akan terus mendukung menjaminnya maju berkembangnya wisata di Kabupaten Sumedang,” katanya.Ia menyebut kehadiran Mountain Dew bukan hanya menambah pilihan destinasi, tapi juga simbol kebanggaan daerah.
“Selamat atas dibukanya Mountain Dew ini. Mudah-mudahan menjadi salah satu alternatif tempat wisata bagi masyarakat Sumedang, Jawa Barat, Indonesia bahkan dunia pada umumnya,” ujarnya.
Lebih dari sekadar tempat rekreasi, Mountain Dew diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi lokal.
“Saya yakin ini akan menjadi salah satu instrumen mensejahterakan masyarakat,” kata Dony.
Pernyataan itu menggambarkan arah baru pembangunan berbasis pariwisata yang mulai terasa dampaknya di Margalaksana.
Akses jalan menuju lokasi yang hanya sekitar 12 menit dari pintu Tol Sumedang menjadi faktor penting dalam memudahkan wisatawan datang.
Baca Juga:Kompak di Jalan yang Salah: Kakak Beradik Curi Besi Tol Cisumdawu BarengPagar Jalan Tol Cisumdawu Raib Dicuri: Celah Keamanan di Infrastruktur Publik
Kini, geliat baru terlihat di sekitar kawasan wisata ini. Lahan wisata Mountain Dew mencakup empat hektare, dengan dua hektare di antaranya telah terbangun.
Fasilitasnya meliputi restoran dengan menu didominasi kuliner nusantara, serta resort dengan 21 kamar yang terbagi dalam lima tipe: Standard, Superior, Deluxe, Deluxe Suite, dan Suite Room.
Di bawah pengelolaan General Manager Nano Indrapraja, resort ini juga membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.
“Karyawan disini 95 persen putra daerah yang kami didik dari nol hingga menjadi server yang bisa melayani di resort dan restoran. Semoga bisa menumbang PAD untuk Sumedang,” ujarnya.
Keterlibatan warga lokal menjadi bukti nyata bahwa wisata dapat menjadi ruang pemberdayaan.
