SUMEDANG EKSPRES, SEJARAH – Tempat sejarah menjadi situs peninggalan yang akan mengingatkan generasi ke generasi tentang peristiwa yang terjadi pada tempat atau barang peninggalan tersebut.
Sumedang sendiri merupakan salah satu kota yang begitu kaya akan sejarah dan budaya yang erat kaitannya dengan Kerajaan Sumedang Larang.
Sayangnya, seiring dengan pembangunan dan modernisasi, beberapa situs bersejarah penting kini menghadapi ancaman serius, bahkan ada yang telah hilang tergenang air.
Baca Juga:Pisah Sambut dan Serah Terima Jabatan, Era Baru Kepemimpinan Biro Humas dan ProtokolSakit Hati karena Sering di Bully, Santri Ini Sampai Nekat Bakar Pesantren
Kasus paling signifikan adalah dampak dari pembangunan Waduk Jatigede yang menenggelamkan puluhan desa dan sejumlah situs purbakala. Berikut adalah 5 tempat bersejarah di Sumedang yang kondisinya terancam atau telah menghilang:
1. Situs Makam Keramat Prabu Guru Aji Putih
Asalnya terletak di Desa Cipaku, Kecamatan Darmaraja kini tempat bersejarah yang satu ini diketahui telah tenggelam di Waduk Jatigede.
Situs ini adalah salah satu yang paling disorot karena signifikansi historisnya. Prabu Guru Aji Putih diyakini sebagai raja pertama Kerajaan Tembong Agung, cikal bakal Kerajaan Sumedang Larang. Makam ini merupakan tempat yang sangat dihormati oleh masyarakat setempat dan para budayawan.
Meskipun sempat terjadi pro dan kontra sengit mengenai pemindahan dan relokasi, situs makam ini beserta beberapa makam keramat leluhur lainnya akhirnya tergenang oleh air Waduk Jatigede.
Upaya penyelamatan yang dilakukan hanyalah berupa dokumentasi dan pemindahan sebagian kecil artefak, sedangkan fisik makam aslinya kini berada di dasar waduk.
2. Kawasan Kerajaan Tembong Agung (Darmaraja Kuno)
Terletak di Kecamatan Darmaraja (sebagian besar wilayah) sama dengan Situs Makam Keramat Prabu Aji Putih, situs Kerajaan Tembong Agung juga tenggelam di Waduk Jatigede.
Sebelum Sumedang Larang, ada Kerajaan Tembong Agung yang berpusat di Darmaraja. Kawasan ini merupakan situs purbakala yang mencakup bekas-bekas pusat kerajaan kuno. Wilayah Darmaraja, yang kini menjadi kecamatan, dahulu adalah ibu dari Sumedang.
Baca Juga:Dari App Store hingga Swift Student Challenge: Peran Apple UK dalam Mendorong Ekosistem Pengembang LokalBantah Ada Orang Ketiga, Begini Klarifikasi Hamish Daud Perihal Isu Perselingkuhannya dengan Sabrina
Dengan pembangunan Waduk Jatigede, seluruh kawasan bersejarah yang diperkirakan sebagai bekas pusat kerajaan, termasuk sebaran keramik Cina dari masa Dinasti Ming, kini berada di bawah permukaan air. Identitas visual dan fisik dari pusat peradaban kuno ini praktis telah menghilang, hanya menyisakan cerita dan dokumentasi.
