Edukasi Dini Jadi Kunci Tekan Kasus HIV/AIDS di Sumedang

Edukasi Dini Jadi Kunci Tekan Kasus HIV/AIDS di Sumedang
Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir berbincang dengan para pelajar dalam kegiatan Talkshow Edukatif dan Sosialisasi HIV/AIDS di Zazi Café Kutamaya, Senin (10/11).(istimewa)
0 Komentar

KOTA – Upaya pencegahan HIV/AIDS di Kabupaten Sumedang kini difokuskan pada edukasi sejak dini. Pemerintah daerah bersama komunitas Gerakan Pita Merah menggencarkan sosialisasi ke kalangan pelajar, agar kasus baru bisa ditekan hingga nol.

Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir menegaskan pentingnya pendidikan pencegahan kepada remaja sebagai langkah strategis menutup mata rantai penularan HIV/AIDS.

“Kami ingin mencegah dari hulunya. Anak-anak pelajar harus diberikan pengetahuan tentang HIV/AIDS, supaya paham, sadar, dan bisa menghindari hal-hal yang berisiko,” ujarnya dalam Talkshow Edukatif dan Sosialisasi HIV/AIDS di Zazi Café Kutamaya, Senin (10/11).

Baca Juga:Pemdes Cimalaka Genjot Capaian PBB Lewat Program Jemput BolaDinsos Sumedang Respons Cepat Pendampingan ODGJ di Desa Cimalaka

Kegiatan yang digelar dalam rangka HUT ke-8 Gerakan Pita Merah itu diikuti ratusan pelajar SMP dan guru bimbingan konseling se-Kabupaten Sumedang.

Menurut Dony, langkah edukatif ini menjadi bagian dari komitmen Pemkab untuk menurunkan angka keterjangkitan HIV/AIDS, sekaligus menghapus stigma negatif terhadap penderita.

“Pita Merah dari tahun ke tahun terus meningkatkan kepeduliannya—pemberdayaan, pencerahan, dan aksi nyata di lapangan. Kita ingin menuju nol kasus baru HIV/AIDS di Sumedang,” kata Dony.

Ia juga mengingatkan agar masyarakat tidak memberi label buruk kepada penderita HIV/AIDS. “Kami tetap memberikan penghargaan dan penghormatan kepada mereka. Tidak boleh ada diskriminasi,” tegasnya.

Koordinator Gerakan Pita Merah Sumedang, (nama bisa ditambahkan bila ada), mengatakan pihaknya berfokus pada penyebaran informasi yang akurat dan ramah pelajar tentang bahaya HIV/AIDS. Edukasi berbasis sekolah dinilai efektif untuk membangun kesadaran sejak dini.

“Anak muda adalah garda depan pencegahan. Kami ingin mereka tahu dan sadar bahwa HIV/AIDS bukan sekadar isu medis, tapi juga persoalan sosial yang butuh kepedulian bersama,” ujarnya.

Gerakan Pita Merah sendiri telah berdiri sejak 2017 dan aktif melakukan kampanye sosial, konseling, serta pendampingan bagi penyintas HIV/AIDS di Sumedang.

Baca Juga:AMS Sumedang Diminta Jadi Agen Penyeimbang antara Modernisasi dan Budaya SundaLangit, Doa, dan Podium: Ketika Cinta Keluarga Jadi Energi Juara Pandu Jaya

Bupati Dony pun menutup acara dengan pesan kolaboratif: “Kami tidak bisa bekerja sendiri. Pemerintah, komunitas, dan masyarakat harus terus bergerak bersama untuk menanggulangi HIV/AIDS dari hulu ke hilir.”(red)

0 Komentar