SUMEDANG EKSPRES – Sektor usaha barang rongsokan sering kali menjadi sasaran pelaku kejahatan, untuk menjual barang curian. Hal itu dikatakan Kasi Humas Polres Sumedang AKP Awang Munggardijaya. Sebab itu, polisi hadir di tengah-tengah masyarakat, untuk memberikan pembinaan.
“Pengepul harus selektif dan memastikan asal usul barang yang diterima. Ini bagian dari upaya mencegah peredaran barang hasil kejahatan,” tegasnya, Rabu (10/12).
Bahkan, kata Awang, pengepul harus berani menolak barang yang dicurigai berasal dari aktivitas kriminal dan segera melaporkan jika menemukan kejanggalan.
Baca Juga:Perhutani Hijaukan Kawasan Tol Cisumdawu Lewat Penanaman Pohon HMPI 2025SMK Bhakti Nusantara Sumedang Raih Prestasi Gemilang dan Perkuat Program Panca Waluya
Selain soal barang ilegal, Awang menyoroti aspek keselamatan kerja yang kerap luput dari perhatian, terutama penumpukan barang rongsokan di dekat jalur listrik.
“Potensi kebakaran sangat tinggi di lokasi seperti itu. Kami mengimbau pemilik dan pekerja untuk lebih waspada dan menerapkan standar keselamatan,” ujarnya.
Selain itu, Awang juga mengajak Masyarakat untuk memerangi penyebaran hoaks yang dapat mengganggu stabilitas keamanan.
“Bila ada informasi mencurigakan atau aktivitas yang tidak biasa, segera laporkan kepada Bhabinkamtibmas atau melalui Call Centre 110. Polri selalu siap merespons,” tambahnya.
AKP Awang Munggardijaya menegaskan bahwa kegiatan sambang seperti yang dilakukan Aiptu Yadi merupakan bentuk nyata kehadiran Polri di tengah masyarakat.
“Ini adalah bagian dari pembinaan harkamtibmas. Kami ingin membangun rasa percaya dan memastikan masyarakat merasa aman,” ujarnya.
Ia berharap sinergi antara Polri dan warga dapat terus ditingkatkan sehingga lingkungan yang aman, tertib, dan kondusif dapat terwujud secara berkelanjutan. (red)
