KOTA – Kebakaran hebat melanda sebuah kandang ayam broiler dua lantai milik PT Propan di Dusun Binong RT 001 RW 012, Desa Girimukti, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, Sabtu (13/12) malam.
Peristiwa tersebut mengakibatkan sekitar 9.000 ekor ayam broiler berusia dua pekan mati terpanggang, sementara bangunan kandang seluas puluhan meter persegi hangus dilalap api.
Peristiwa kebakaran terjadi secara tiba-tiba dan disertai suara ledakan yang sempat mengejutkan warga sekitar. Ledakan itu diduga kuat berasal dari korsleting instalasi listrik di dalam kandang, sebelum api membesar dan merambat cepat ke seluruh bagian bangunan.
Baca Juga:Bekas Galian C Pasir Banteng Dihijaukan Lewat Gerakan Penanaman 30 Ribu Pohon627 KPM Desa Trunamanggala Terima Bantuan Pangan dari Badan Pangan Nasional
Salah seorang warga setempat, Rahmat, menuturkan bahwa sebelum kobaran api terlihat, warga mendengar suara letupan cukup keras dari arah kandang ayam tersebut.
“Katanya korsleting listrik. Saya tanya penjaganya, begitu keterangannya. Ayamnya masih kecil-kecil, baru sekitar dua minggu,” ujar Rahmat kepada wartawan, Minggu (14/12).
Dia menjelaskan, saat itu api dengan cepat membesar lantaran bangunan kandang didominasi material mudah terbakar. Lokasi kandang yang berada di kawasan permukiman padat penduduk sempat memicu kepanikan warga.
“Kami panik karena Damkar jaraknya cukup jauh dari sini. Api sudah besar sebelum petugas datang,” kata Rahmat.
Petugas Pemadam Kebakaran Kabupaten Sumedang menerima laporan kebakaran dan segera mengerahkan dua unit mobil pemadam ke lokasi kejadian.
Proses pemadaman berlangsung cukup sulit mengingat posisi kandang berada di dataran tinggi serta kobaran api yang sudah telanjur membesar.
Komandan Regu 1 Damkar Sumedang, Nugraha Ajang Sopian, mengatakan bahwa petugas membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk menjinakkan api hingga benar-benar padam dan dilakukan proses pendinginan.
Baca Juga:Desa Galudra Dukung Gerakan Sumedang Menanam untuk Cegah BencanaMengenal Lebih Dekat Sosok Mantan Suami Putri Zulkifli Hasan
“Kendala utama adalah lokasi kandang yang berada di dataran tinggi, sehingga menyulitkan mobilisasi dan suplai air,” ujar Nugraha.
Ia menambahkan, dari total luas kandang sekitar 8 × 40 meter, area yang terbakar mencapai kurang lebih 5 × 35 meter. Seluruh ayam yang berada di dalam kandang tidak berhasil diselamatkan.
“Isinya semua ayam broiler, jumlahnya sekitar 9.000 ekor, dan semuanya mati,” tegasnya.
Sementara itu, kerugian materiil akibat peristiwa tersebut diperkirakan cukup besar, tidak hanya dari bangunan kandang yang rusak, tetapi juga dari ribuan ekor ternak ayam yang menjadi aset utama usaha peternakan tersebut.(red)
