Tegas! Ini Hukum Mengucapkan Selamat Natal Menurut Ustadz Adi Hidayat

Tegas! Ini Hukum Mengucapkan Selamat Natal Menurut Ustadz Adi Hidayat
Tegas! Ini Hukum Mengucapkan Selamat Natal Menurut Ustadz Adi Hidayat (Pinterest)
0 Komentar

SUMEDANG EKSPRES – Natal merupakan hari raya umat Kristiani yang diperingati setiap tanggal 25 Desember sebagai momentum kelahiran Yesus Kristus. Di Indonesia yang masyarakatnya majemuk, perayaan ini kerap memunculkan diskusi di kalangan umat Islam, terutama terkait hukum mengucapkan selamat natal menurut ustadz adi hidayat yang sering menjadi rujukan banyak Muslim.

Pada tahun ini, Natal kembali jatuh pada Kamis, 25 Desember 2025. Seiring mendekatnya tanggal tersebut, pertanyaan seputar boleh atau tidaknya seorang Muslim mengucapkan “Selamat Natal” kembali ramai diperbincangkan, baik di lingkungan keluarga, tempat kerja, hingga media sosial.

Mengapa Isu Ini Terus Muncul Setiap Tahun?

Pembahasan mengenai hukum mengucapkan selamat natal ustadz adi hidayat tidak lepas dari posisi Natal sebagai perayaan keagamaan, bukan sekadar tradisi budaya. Dalam Islam, urusan akidah memiliki batas yang sangat tegas, sehingga segala bentuk ucapan yang berkaitan dengan keyakinan agama lain perlu dikaji secara hati-hati.

Baca Juga:Rahasia Makeup Artist: Glowing Natural Tanpa Highlighter BerlebihanKulit Mulai Kehilangan Elastisitas? Ini Perawatan Ringan Anti-Aging Harian

Banyak umat Islam ingin tetap menjaga hubungan sosial yang baik dengan non-Muslim, namun di sisi lain juga tidak ingin melanggar prinsip keimanan. Dari sinilah muncul kebutuhan akan penjelasan ulama yang jelas dan tegas agar umat tidak bingung dalam bersikap.

Pandangan Tegas Ustadz Adi Hidayat

Dalam berbagai kajian dan ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat secara konsisten menjelaskan hukum mengucapkan selamat natal sebagai perkara yang tidak diperbolehkan bagi umat Islam. Menurut beliau, ucapan selamat terhadap hari raya agama lain bukan sekadar basa-basi, tetapi memiliki konsekuensi akidah.

Ustadz Adi Hidayat menegaskan bahwa mengucapkan selamat pada perayaan agama lain mengandung unsur pengakuan terhadap keyakinan tersebut. Inilah yang menjadi batas tegas dalam Islam, karena seorang Muslim hanya dibenarkan meyakini kebenaran agama Islam sebagai satu-satunya agama yang diridhai Allah.

Unsur Pengakuan dalam Ucapan Selamat Natal

Penjelasan hukum mengucapkan selamat natal menurut ustadz adi hidayat semakin dipertegas ketika beliau menguraikan makna “selamat” dalam konteks keagamaan. Menurutnya, kata tersebut tidak netral jika dikaitkan dengan perayaan akidah. Natal memperingati kelahiran Yesus sebagai anak Tuhan menurut keyakinan Kristiani, sesuatu yang bertentangan dengan tauhid dalam Islam.

0 Komentar