SUMEDANGEKSPRES.COM – Petani ikan di Waduk Jatigede menilai, wisata di waduk Jatigede tidak bisa menggantikan usaha budidaya ikan. Keduanya, justru harus dikolaborasikan.
Salah satu petani ikan, Lukman mengatakan dirinya melihat di waduk-waduk yang lainnya yang ada di Jawa Barat, belum ada wisata yang berkembang hingga mampu mendongkrak ekonomi masyarakat.
Beda dengan budidaya ikan, kata dia, manfaatnya sudah dirasakan pelaku usaha. Bahkan, warga sekitar yang tidak punya modal bisa bekerja di KJA.
Baca Juga:Menko Airlangga: VISA-ALTO Kolaborasi Tingkatkan Inklusi Keuangan NasionalWarga Padaasih Swadaya Perbaiki Jalan Kabupaten
“Sudah banyak bukti bahwa wisata di waduk sulit berkembang, apalagi jadi peluang usaha untuk masyarakat,” kata Lukman kepada Sumeks, belum lama ini.
Dikatakan, biasanya wisata hanya ramai sesaat saja, atau pada moment-moment tertentu. Sedangkan, kebutuhan hidup masyarakat tidak bisa ditunda.
“Tempat wisata ramenya biasanya cuma sebentar,” ujarnya.
Dia menilai, zona wisata dan budidaya ikan bisa berdampingan. Sebab, lokasi wisata kuliner akan membutuhkan pasokan ikan dari waduk tersebut.
“Sebenarnya, wisata dan budidaya ikan bisa berdampingan, karena pelaku wisata dan petani ikan akan saling membutuhkan,” ucapnya.
Petani ikan berharap pemerintah bisa lebih bijak terkait budidaya ikan di Waduk Jatigede.
“Saya minta pemerintah bisa lebih bijak. Jangan karena adanya pengusaha luar yang meraup untung di waduk ini, kami petani lokal kena imbasnya” katanya. (eri)