SUMEDANGEKSPRES.COM – Adanya soal Ujian Akhir Semester (UAS) Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas 5 SD yang dinilai membingungkan beberapa waktu lalu diklarifikasi Ketua KKG PAI SD Kecamatan Cimanggung Budi Priatna.
Dia menjelaskan, sebelum menulis soal tersebut peserta didik telah diberikan pengajaran tentang surat Al-Maun ayat satu sampai dengan tujuh.
“Sesuai kurikulum salah satu kompetensi dasar Pendidikan Agama Islam peserta didik telah mampu membaca, menulis, mengartikan serta menghapal,” ujar Budi Melalui Vidio klarifikasinya.
Baca Juga:Wabah Kutu Serang Ikan JatigedeUPI Sumedang Gelar Penyuluhan Supervisi. Prof Yudha: Proses Pembelajaran di Era Pandemi Jauh dari Kriteria
Budi pun memberikan alasan kenapa dirinya menulis soal tersebut. Menurutnya, pada saat pembelajaran semua guru telah menjelaskan secara utuh baik membaca, menulis dan memahami surat Al-Maun tersebut.
“Dengan soal ini kami ingin menanamkan sejak dini kepada peserta didik tentang makna shalat yang hakiki. Yakni shalat yang khusyu dan menyegerakan pada waktunya, tidak ria dan sesuai kaidah,” tandas Budi.
Dalam soal nomor 36 tersebut yang ditanyakan pada peserta didik adalah pokok dari ayat tersebut, dan bukan terjemahannya. Selain itu, menurutnya hampir 80% peserta didik mampu menjawab soal tersebut.
Budi juga menyampaikan permohonan maaf kepada pihak pihak yang merasa soal tersebut kurang tepat.
Sebelumnya diberitakan, anggota Komisi III DPRD Sumedang Rahmat Juliadi mengaku prihatin dengan adanya soal Ujian Akhir Semester (UAS) Kelas 5 SD yang membingungkan.
Dia menilai salah satu pertanyaannya dalam lembaran soal tersebut tidak lengkap. Disebutkan, pertanyaan itu mencantumkan salah satu ayat Al Qur’an, yaitu surat Al – Maun ayat 4 yang harusnya dilengkapi sampai ayat ke-5. Namun, ini hanya ayat 4 saja. Ayat 4 ini ditanyakan tentang artinya.
Ayat 4 itu berbunyi ‘fa wailul lil muṣalliin’ yang memiliki arti ‘Maka celakalah orang yang shalat’.
Baca Juga:Cakupan Vaksinasi Covid-19 Capai 20 Persen LebihKecelakaan Beruntun di Lingkar Timur, Satu Kritis
“Ayat keempat tersebut bila tidak disambungkan dengan ayat kelima bisa keliru, artinya menjadi ‘celakalah orang yang sholat’. Seharusnya ayat itu jangan dipotong, kecuali pakai sambungannya di ayat kelima,” ujar Rahmat.
Menurutnya, soal UAS tersebut tidak lengkap seharusnya ditulis dengan ayat kelima yaitu ‘alladziina hum ‘an ṣalaatihim saahụn’ yang artinya ‘orang-orang yang lalai terhadap salatnya’.