SUMEDANGEKSPRES COM – Melonjaknya kasus virus Covid-19 di Kabupaten Sumedang sejak empat hari terakhir, membuat Instalasi Gawat Darurat RSUD Sumedang dikabarkan tutup.
Sebelumnya, beredar kabar pula beberapa pelayanan RSUD Sumedang tutup. Yakni, pelayanan Emergency dan Poli Bedah Saraf.
Saat dikonfirmasi kepada pihak RSUD, Direktur RSUD Sumedang Aceng Solahudin membenarkan hal tersebut. Dia menjelaskan hanya ada dua fasilitas umum yang tutup.
Baca Juga:Wabup Erwan Positif Covid. Lima Pegawai Dishub Isolasi MandiriPembebasan Lahan Hantui Terhambatnya Mega Proyek Tol Cisumdawu
“Makin banyak pasien yang reaktif antigen, kondisi di lapangan juga banyak suspek yang bergejala. Tentunya, rumah sakit tidak bisa menolak kedatangan pasien,” ujar Aceng kepada Sumeks, baru – baru ini.
Aceng mengakui, dari hari Rabu (16/6) jumlah pasien reaktif makin membludak, sudah melebihi kapasitas. Sehingga, kondisi IGD lantai bawah penuh oleh pasien pasien reaktif antigen.
“Kondisi kemarin di IGD lantai atas yang untuk covid penuh, sehingga pasien covid harus di IGD lantai bawah. Kita tak mau mencampur pasien umum dengan pasien covid,” aku Aceng.
RSUD juga telah bekerjasama dengan rumah sakit swasta agar pasien pasien yang tidak reaktif antigen bisa dirawat di Rumah Sakit swasta.
“Jadi pasien yang menuju IGD, kita alihkan dulu ke swasta. Bila terdeteksi reaktif nanti akan dikembalikan ke RSUD,” ujarnya.
Aceng juga meminta kepada pasien pasien yang menjalani Isolasi mandiri, bila tiba tiba bergejala jangan datang ke rumah sakit dengan kendaraan umum ataupun kendaraan pribadi.
“Jika pasien reaktif akan datang ke RSUD hubungi 119 agar bisa dilakukan pengecekan terlebih dulu. Dan, bisa menggunakan kendaraan dari 119,” harapnya.
Baca Juga:Wakil Bupati Sumedang Positif Terpapar Covid – 19. Ini pernyataannya..Survei LSI: Airlangga Hartarto King Maker Pilpres 2024
Ditempat yang sama Sekretaris Daerah Herman Suyatman menjelaskan telah menyiapkan langkah langkah terkait membludaknya pasien Covid di Sumedang.
“Yang pertama kita meminta bantuan dari RS Pakuwon, kami menyiapkan Islamik Center sebagai rumah sakit darurat,” ujar Herman. (kga)