Covid di Baleendah Terus Meningkat Forkopimcam Gelar Rapat

Covid di Baleendah Terus Meningkat Forkopimcam Gelar Rapat
RAPAT: Forkopimcam Baleendah dan Kepala Puskesmas Baleendah melakukan rapat dan sosialisasi penanganan Covid 19 seiring dengan meningkatnya warga yang terpapar covid 19, kemarin.
0 Komentar

SUMEDANGEKSPRES.COM – Kecamatan Baleendah merupakan salah satu kecamatan dengan jumlah terpapar covid-19 paling banyak di Kabupaten Bandung. Oleh karena itu, Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Baleendah melaksanakan sosialisasi untuk antisipasi penyebaran virus covid 19. Rapat dilaksanakan di desa Rancamanyar sebagai salah satu desa dengan jumlah korban terbanyak.
Kepala Puskesmas Kecamatan Baleendah dr Venny mengatakan  kasus Covid-19 di Desa Rancamanyar ini ratusan, tiap harinya terus mengalami kenaikan.”Kami tegaskan kepada masyarakat bahwa untuk antisipasi penyebasran virus itu biasakanlah selalu mengenakan masker medis. Biasakan juga memakai hand sanitizer yang minimal kandungan alkoholnya 70%. Ingat, rumus penanggulangannya Covid-19 ini 5M + 3T + 1V,” tegas dr Venny kepada wartawan di Aula Bale Desa Rancamanyar, Senin (21/6).

Dia menjelaskan 5 M yang diingatkan Venny itu adalah memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan serta membatasi mobilisasi dan interaksi.

Sedangkan yang dimaksud 3T yakni ‘Tracing’, kata Venny, meliputi identifikasi aktivitas (waktu, tempat, orang), memberi informasi akurat, memberikan rekomendasi untuk Isolasi diri.

Baca Juga:Edi Daftar Pertama Calon Kades PAW Desa CinunukBergejala, Wabup Pilih Rawat Inap di Bandung Keponakan Juga Positif Covid, Anak Erwan Harus Isoman

Kemudian, ‘Testing’ yang meliputi pemeriksaan laboratorium tes cepat antigen maupun PCR dan rapid test antibodi tidak lagi digunakan untuk pemeriksaan mengarah ke diagnosa Covid-19.

“Sedangkan yang T yang ketiga ‘Treatment’. Yaitu, berupa pemantauan kesehatan pasien yang sedang isoman dan keluarganya, memberi therapi farmakologis dan non farmakologis, merujuk pasien ke BLK ataupun ke RS sesuai kondisi pasien melalui Sisrute, yakni sistem rujukan terintegrasi
dan melakukan kunjungan rumah untuk pasien dengan gejala sedang sampai berat yang tidak mendapatkan akses ke RS untuk mencegah komplikasi dan perburukan pasien. Dan yang dimaksud 1V (Vaksinasi) vaksinasi untuk mencegah dan memutus penyebaran mata rantai Covid-19,” jelasnya.

Menurutnya, pelaksanaan sosialisasi bagi masyarakat desa Rancamanyar masih kurang. Lalu, minimnya mobilisasi sasaran masih jadi kendala.

Venny mengatakan, sasaran vaksinasi di Puskesmas Rancamanyar itu Lansia usia >60 Tahun, usia pra lansia 50 – 59 Tahun, Tenaga Pendidik dan Kependidikan, Usia 18-49 Tahun dengan membawa lansia 2 orang.

“Pasien dinyatakan sembuh jika selesai masa isolasi selamaa 10 hari, bebas gejala selama 3 hari, dan pemeriksaan akhir oleh dokter di Puskesmas dan tidak memerlukan tes apapun,” tandasnya.

0 Komentar