SUMEDANGEKSPES.COM – Kualitas kesehatan dan kelayakan hewan qurban harus diperhatikan.
Unit Pengelola Teknis (UPT) Perternakan dan Perikanan wilayah Wado akan mengawal ketat kelayakan hewan qurban. Mulai dari kesehatan, kualitas dan kriteria usia.
Kepala UPT Peternakan wilayah Wado-Jatinunggal Ir Leti Nuryati menyebutkan, setiap tahun pihaknya selalu mengagendakan pemantauan khusus untuk kesehatan hewan qurban yang masih ada di bandar.
“Rencananya minggu depan kita akan melakukan monitoring terkait kesehatan hawan ternak yang baru masuk ke bandar,” kata Leti kepada Sumeks, Rabu (30/6).
Baca Juga:Hari Bhayangkara, Mabes Polri Sambangi SumedangAnggaran Pilkades Serentak 2021 akan Segera Cair
Dia menjelaskan, sebenarnya pemeriksaan hewan qurban yang ada di petani sudah dilakukan. Tapi untuk hewan yang posisinya di bandar, belum diperiksa semua karena sapinya keluar masuk.
Disinggung masalah penyakit antraks, pihak UPT memaparkan, hasil tinjauan sebelumnya, disinyalir untuk penyakit antraks tidak ada yang terindikasi.
Dia menjelaskan, untuk ciri-ciri hewan mamalia yang terjangkit antraks, maka suhu tubuhnya demam diatas 42 derajat celcius, hewan ternak akan gelisah, gigi gemerutuk, sesak nafas, ada luka pada bagian lidah, gusar karena depresi, terjadi pembengkakan pada bagian leher, dada dan perut, bagian pinggang dan kelamin nampak menonjol dan keluar darah hitam dari lubang-lubang tubuh.
“Hasil pantauan kami sebelumnya, untuk gejala antraks tidak ada di wilayah Sumedang,” kata dia.
Oleh sebab itu, untuk memastikannya, pihaknya akan kembali memonitoring kesehatan ternak pada minggu depan.
Pihak UPT juga menghimbau kepada masyarakat agar lebih teliti dalam memilih hewan qurban, jangan asal gemuk aja. Namun, keabsahan dan kelayakan hewan tersebut untuk dijadikan hewan qurban juga harus diperhatikan.
“Untuk masyarakat yang hendak membeli hewan qurban, kami harap agar melibatkan orang yang paham kriteria hewan qurban yang benar-benar layak,”katanya (eri)