SUMEDAMGEKSPRES.COM – Bupati Bandung, Dadang Supriatna meresmikan Klinik Layanan Hemodialisa di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cicalengka, Rabu (30/6)
Menurutnya, layanan Hemodialisa di Rumah Sakit Cicalengka ini salah satu upaya dan terobosan salah satu pelayanan kesehatan untuk masyarakat.
“Sebagai pemerintah daerah, perlu adanya perhatian sebagai upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” ucapnya.
Baca Juga:Polresta Musnahkan Ribuan Botol Miras,Menuju Zero MirasJalan Tanah Dikeluhkan Warga Cimanintin
Dadang menerangkan, dengan adanya pelayanan Hemodialisa di RSUD Cicalengka bukan berarti berharap supaya masyarakat sakit dan melakukan perawatan.
“Dengan adanya Hemodialisa di Rumah Sakit Cicalengka ini, minimal masyarakat yang sakit biasa cuci darah di (Rumah Sakit) Hasan Sadikin jadi tidak ke sana,” tuturnya.
Hemodialisa di RSUD Cicalengka diharapkan dapat membantu penanganan. Meski demikian Dadang berharap dan mendoakan masyarakat Kabupaten Bandung sehat semua.
Direktur RSUD Cicalengka, dr Yani Sumpena menjelaskan, pelayanan Hemodialisa ini sudah dipersiapkan sejak tahun 2019 lalu.
Namun katanya, disebabkan cukup banyak kendala salah satunya Covid-19 membuat prosesnya memakan waktu lama.
“Pelayanan ini kita siapkan dari penelitian tesis salah satu dokter yang pernah bekerja intensif di RSUD Cicalengka,” kata Yani.
Ia menerangkan, melalui penelitian salah seorang dokter tersebut, kasus gagal ginjal terbilang tinggi, termasuk di wilayah Bandung.
Baca Juga:Honorer Disparbudpora Sumedang Meninggal Dunia Saat Jalani Isolasi MandiriSatpol PP Giring Enam Pasangan Nonmuhrim yang Kepergok Sedang Ngamar
Yani menuturkan, setelah mendalami penelitian salah seorang dokter yang pernah bekerja di RSUD Cicalengka itu, ia pun mencoba mengembangkan layanan Hemodalisa.
“Saya mencoba mengembangkan layanan hemodialisa ini di RSUD Cicalengka. Kita undang perusahaan yang bisa mengakomodir kebutuhan rumah sakit,” ucapnya.
Terkait proses khusus untuk perizinan layanan Hemodialisa, Yani mengaku telah berjalan lama dibantu oleh Dinas Kesehatan.
“Kita secara perizinan sudah lengkap dan sudah bisa melakukan operasional. Kita sudah mulai sejak 3 Juni 2021 kemarin,” pungkas Yani. (kos)