Bupati: Tempat Isolasi Terpusat di Desa Belum Optimal

Bupati: Tempat Isolasi Terpusat di Desa Belum Optimal
RAKOR: Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir memberikan keterangan terkait ruangan Isoman di tingkat desa yang belum optimal seusai melakukan rapat online Evaluasi PPKM bersama unsur Forkopimda, belum lama ini. FOTO: ISTIMEWA
0 Komentar

SUMEDANGEKSPRES.COM – Keberadaan tempat isolasi terpusat di tingkat desa belum dimanfaatkan secara optimal. Hal itu berdasarkan pemantauan yang dilakukan Forkopimda ke beberapa desa dalam rangka monitoring PPKM beberapa waktu lalu.”Berdasarkan laporan dari Forkopimda yang turun langsung ke kecamatan dan desa, hampir semua desa memiliki tempat Isoman terpusat, namun tidak optimal,” kata Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir usai melakukan rapat online Evaluasi PPKM bersama unsur Forkopimda, belum lama ini.

Kata bupati, kondisi tempat Isoman terpusat pun berbeda-beda dan masih banyak kekurangan.

“Ada yang masih berupa ruangan saja, belum dilengkapi tempat tidur. Ada yang kamar mandinya belum terpisah. Bahkan ada yang belum menyiapkan sama sekali,” ucapnya.

Baca Juga:Anggota DPRD Sumedang, Anisa Choeriah Dorong Penguatan Puskesmas541 Siswa Al Ma’soem Ikuti MPLS Virtual

Bupati juga melaporkan, dari semua tempat Isoman di desa yang dimonitor tidak ada satupun yang sudah diisi padahal ada warganya yang menjalani isolasi mandiri.

“Tempat isolasi terpusat tingkat desa tidak ada yang ngisi karena warga lebih memilih Isoman di rumah daripada di desa,” ujarnya.

Oleh karena itu, Bupati meminta agar tempat isolasi di desa dibuat senyaman mungkin dan benar-benar representatif sehingga warga mau diisolasi di sana.

“Rata-rata tempat Isoman di desa hanya sekedar ada dan masih belum memadai sehingga warga pun enggan,” ujarnya.

Bupati juga meminta kepada Satgas di desa agar bisa mengarahkan warga yang terpapar bisa Isoman di tempat yang sudah disiapkan.

“Mohon apabila ada warga yang terpapar agar bisa dipusatkan di tempat isolasi di desa,” tuturnya.

Menurut Bupati, selama warga menjalani Isoman di rumah dikhawatirkan terjadi transmisi penyakit karena tidak disiplin dalam menjalankan Prokes dan tidak terpantau perkembangannya.

Baca Juga:Ratusan Warga Binaan Lapas Kelas II B Sumedang Jalani Vaksinasi. Dalam Rangka Hari Bhakti Adhyaksa Ke 61 TahunIRT Asal Conggeang Adukan Penganiayaan dan Ancaman Pembunuhan yang Dilakukan Sang Mantan ke Polisi

“Kalau di desa kan ada petugas yang standby menangani jadi terpantau terus perkembangannya. Begitu juga dalam penerapan Prokesnya pasti terawasi langsung,” ucapnya.

Ia tidak mengharapkan ada kasus baru dari klaster keluarga yang sedang menjalani Isoman di rumah atau bahkan meninggal dunia di rumah ketika Isoman.

“Saya minta perangkat desa bersama bidan desa mengawasi terus perkembangan warga yang sedang Isoman. Perhatikan kebutuhan hariannya juga kedisiplinannya,” ucapnya. (nur)

0 Komentar