SUMEDANGEKSPRES.COM – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan mengimbau kepada seluruh Kementerian dan Lembaga (K/L) untuk bersinergi menangani limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Medis COVID-19. Pasalnya, limbah tersebut saat ini telah mencapai 18 Juta Ton.
“Peningkatan limbah B3 medis mencapai perkiraan 18 juta ton bulan ini, sangat membahayakan buat kita semua. Kita butuh kerja cepat dan bantuan dari semua pihak, tidak ada waktu main-main, kita langsung eksekusi saja,” kata Luhut, belum lama ini
Menurut Luhut, untuk menurunkan laju limbah B3 medis ini dengan cepat, perlu pemanfaatan alat pengolahan seperti Insinerator, RDF, Autoclave.
Baca Juga:Pendapatan Sangat Minim , Lion Air Group Terpaksa Rumahkan 8 Ribu KaryawanBupati: Jiwa Pemimpin Itu Harus Sensitif Transfaran dan Responsif
“Agar cepat selesai dan tidak ditunda-tunda, saya juga mengimbau BUMN seperti PT. Pindad untuk mengerahkan unit-unit insineratornya dan memproduksinya dengan kapasitas yang lebih tinggi,” ujarnya.
Selain itu, Luhut juga mengimbau agar permasalahan limbah ini tidak membebani masyarakat lebih dalam lagi. Untuk itu, ia memastikan, bahwa persoalan limbah ini tidak memberikan efek lainnya kepada masyarakat.
“Jangan sampai limbah beracun itu membuat masyarakat terkena penyakit atau bahaya lainnya,” pungkasnya. (red/der/fin)