Bupati: Jiwa Pemimpin Itu Harus Sensitif Transfaran dan Responsif

Bupati: Jiwa Pemimpin Itu Harus Sensitif Transfaran dan Responsif
0 Komentar

SUMEDANGEKAPRES.COM – Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir menjadi pemateri pada kegiatan Latihan Kepemimpinan Mahasiswa (LKM) UPI Kampus Sumedang Tahun 2021 secara virtual, belum lama ini.

Dalam arahannya Bupati menyampaikan bahwa memimpin merupakan kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain. Dalam arti mengajak bersama-sama, bekerja sama untuk mencapai tujuan organisasi.

“Misalnya Ketua Senat BEM harus mampu mempengaruhi seluruh mahasiswa untuk bersama-sama meraih tujuan BEM itu sendiri. Selain itu, menggerakkan orang supaya menjalankan program yang telah ditetapkan bersama-sama,” ujarnya.

Baca Juga:Pengungsi Korban Longsor Cimanggung Kebingungan Bayar KotrakanCegah Biopolitik Vaksin, Menko Airlangga Ingatkan Pentingnya Vaccine Nationalism Dalam Negeri

Bupati juga menerangkan sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, diantaranya harus jujur, amanah dan transparan.

“Kemudian seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan untuk mengorganisasikan, mengajak, mempengaruhi, menggerakkan, berkomunikasi, membangun solidaritas dan memotivasi,” terangnya.

Dalam paparannya Bupati juga menjelaskan tentang tipe-tipe pemimpin yang menurutnya dilihat dari sudut pandang persoalan di masyarakat.

“Pertama, tipe pemimpin yang sensitif. Artinya merespon persoalan di masyarakat karena pemimpin harus hadir mengatasi masalah dengan berbagai program yang akan berdampak pada pengentasan masalah,” ungkapnya.

Tipe pemimpin yang kedua adalah pemimpin yang responsif yang merespon apa yang rakyat usulkan. Sedangkan tipe pemimpin yang ketiga adalah pemimpin yang depensif yang selalu melakukan pembelaan bagi dirinya.

“Pemimpin yang seperti ini biasanya tidak terima akan kritikan dan mencari cara untuk menjawab. Hal ini tentu kurang baik bagi seorang pemimpin,” ucapnya.

Tipe kepimpinan yang terakhir, lanjut Bupati, adalah tipe pimpinan yang opensif atau otoriter yang menurutnya tipe terburuk dari tiga tipe pemimpin lainnya.

Baca Juga:Sumedang Raih Penghargaan KLA Tahun 2021 Kategori Madya. Bupati: Penghargaan ini Berkat Kerjasama Semua PihakKNPI Membantu Pemerintah Mempercepat Herd Immunity

“Untuk menjadi pemimpin yang sensitif dan responsif tentu saja kita harus banyak meningkatkan kapasitas. Termasuk kegiatan hari ini adalah salah satu cara untuk mengasah diri kita untuk menjadi pemimpin dan meningkatkan kompetensi,” tukasnya.

Bupati menambahkan, kompetensi bisa dilihat dari kemampuan, pengalaman, dan sikap atau integritas.

“Seseorang disebut kompeten ketika dirinya mempunyai pengetahuan, pengalaman, dan sifat yang baik,” pungkasnya. (nur/rls)

0 Komentar