Pesaing kita begitu ketat di tengah derasnya perkembangan sosial media. Zaman ini adalah zaman pertarungan konten.
Siapa yang memiliki konten sosial media menarik, maka besar kemungkinan Ia bisa memenangkan kontestasi, terutama dalam mengundang wisatawan lokal dan mancanegara, ujar Melly.
Tambahnya lagi, Ia juga kini aktif di Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) yang mengajarkan saya banyak tentang keragaman, kepedulian, sosial, dan pencapaian dalam bidang apapun. Saya memahami bahwa Mojang Jajaka juga harus menjadi jembatan toleransi di Jawa Barat yang bisa menciptakan keharmonisan sebagaimana sifat alamiah kita sebagai warga Jawa Barat.
Baca Juga:Rismana: Jangankan Bisa Mencari Nafkah, untuk Berjalan Saja Tak bisa, Lantaran Menahan Rasa Sakit Akibat Tukang Kaki yang BergeserMeninggal Beruntun, Dua Anak Perempuan Kini Menjadi Yatim Piatu
Acara Mojang Jajaka Jawa Barat tahun 2021 ini diadakan secara berbeda dari biasanya. Di tengah situasi pandemi covid-19, Sebagian besar sosialisasi dan pelatihan diadakan secaravirtual dan mengandalkan sosial media.
Para peserta memiliki tugas membuat video Pariguel, mengerjakan tugas kelompok design thinking, mengikuti beberapa kelas sharing alumni dan Instagram Live Bijak dengan para Finalis Moka Jawa Barat, membeli produk UMKM asal Garut yakni Chocodot sebagai bentuk dukungan dan pemberdayaan, serta membuat video dukungan yang luas menuju Grand Final pada September 2021. (rls/red)