SUMEDANGEKSPRES.COM, Darmaraja – Pemerintah Desa Pakualam Kecamatan Darmaraja serius mendorong agar wisata ziarah dan wisata budaya di wilayah Cipaku Pakualam bisa kembali berkembang.
Sejumlah upaya dilakukan untuk mendukung pengembangan wisata ziarah dan budaya. Diantaranya melakukan penataan sejumlah kawasan yang berpotensi untuk dijadikan tempat wisata ziarah.
Seperti diketahui wilayah Cipaku, Pakualam merupakan kawasan berdirinya situs dan makam keramat leluhur Sumedang. Seperti, Makam Keramat Prabu Aji Putih, Prabu Lembu Agung dan lainnya.
Baca Juga:Babinsa dan Bhabinmas Ajak Warga Sukseskan PilkadesPolres Buat Posko Terpadu di Sekolah
Namun, setelah Waduk Jatigede beroperasi, makam keramat banyak yang tergenang air waduk.
“Kami mencoba untuk merevitalisasi keberadaan situs dan makam-makam keramat leluhur Sumedang. Tapi point-nya ya tadi untuk nilai sejarah, untuk pengembangan kearifan lokal. Dan, lebih jauhnya untuk wisata ziarah dan budaya,” ujar Kades Pakualam, Sopian Iskandar Selasa (31/8).
Sejauh ini, kata Sopian, pelestarian situs dan makam keramat leluhur menjadi perhatian serius dari pemerintah desa. Dia juga mengapresiasi pihak-pihak yang telah membantu mendukung pengembangan pelestarian situs dan peninggalan sejarah leluhur.
“Alhamdulillah sudah ada yang memfasilitasi bangunan Saung Bale di Cilembu. Itu sebagai bukti dukungan untuk kebutuhan wisata ziarah,” kata dia.
Sopian menegaskan, guna meningkatkan pengembangan kawasan wisata ziarah dan budaya, pihaknya juga sedang melaksanakan penataan dan pembangunan akses jalan ke sentra makam keramat. Dimana, jalan tersebut nantinya akan memudahkan lalu lintas para pengunjung ke lokasi tujuan wisata ziarah.
“Saat ini kami menganggarkan Rp100 juta lebih untuk membuka jalan sepanjang 200 meter dengan lebar 3 meter. Tahapannya, masih dalam proses perataan tanah,” ujarnya.
Dengan fasilitas yang memadai, kata dia, diyakini akan mengundang banyak pengunjung yang datang ke kawasan Cilembu sebagai tempat sejarah leluhur Sumedang. (eri)