DPRD: Ironis, Padahal Dekat Bendungan
SUMEKS, Darmaraja – Warga penyangga Waduk Jatigede mengalami krisis air bersih. Meski setiap saat berhadapan dengan air Waduk Jatigede, warga yang ada di wilayah pesisir waduk tidak bisa menikmati kehadiran air tersebut. Salah satunya warga Kampung Pasir Kanaga Dusun Ciduging Desa Tarunajaya Kecamatan Darmaraja. Jarak pemukiman dengan batas waduk sendiri hanya beberapa meter saja.
Bahkan, pada saat musim hujan air waduk bisa meluap sampai ke pemukiman warga. Kondisi itu selalu berlangsung setiap tahunnya.
Pada dasarnya, kehadiran air waduk hanya menjadi benalu bagi warga di pesisir waduk, manfaatnya hampir tidak bisa dirasakan masyarakat luas di wilayah penyangga.
Baca Juga:Selama PPKM, Tidak Ada Aksi KriminalitasTakut Disuntik, Warnai Gebyar Vaksinasi di Cicalengka
“Meski kita ada di wilayah penyangga waduk, yang katanya airnya untuk suplay air bersih ke daerah hilir waduk, tapi kami yang ada di lokasi paling dekat dengan waduk selalu kesulitan air bersih,” kata salah satu warga penyangga Waduk Jatugede Dadang kepada Sumeks, Minggu (12/9).
Untuk saat ini, warga berharap adanya bantuan suplay air bersih secara continue ke wilayah yang krisis air bersih. Sebab, dengan sulitnya air bersih bisa mengganggu kesehatan masyarakat.
“Kita berharap ada suplay air bersih secara rutin agar kita tetap bisa hidup bersih,” katanya.
Terpisah, Ketua Komisi ll pada DPRD Kabupaten Sumedang, Warson menyikapi kondisi warga di wilayah penyangga yang mengalami krisis air bersih.
Wilayah yang berdekatan dengan sumber air, menurutnya, sangat tidak lazim kalau harus kekurangan air bersih. “Warga di wilayah penyangga waduk harus kekurangan air bersih, itu sangat ironis,” kata dia.
Dalam hal ini, pihaknya minta agar pihak terkait bisa mengelola air di kawasan wilayah penyangga yang bahan bakunya dari air Waduk Jatigede untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat sekitar waduk.
“Seharusnya pihak terkait bisa kelola air waduk untuk kepentingan warga di wilayah penyangga,” terangnya. (eri)