SUMEKS, Kota – Untuk meningkatkan traffic Pasar Sandang Sumedang, pengelola harus mengubah pasar yang tadinya konvensional menjadi Go-Digital.
Salah satu penggiat Digital Marketing, Farhan Zulfikar menerangkan untuk menambah jumlah traffic dan penjualan warga pasar, pengelola harus mulai melek digital.
“Jika mengandalkan upaya marketing konvensional, konsumen yang terjaring hanya itu itu saja,” ujarnya kepada Sumeks, Rabu (6/10).
Baca Juga:PMI Sumedang Krisis Stok DarahSatpol PP Tutup Distro Pasific
Menurutnya, pengelola pasar harus menyadari adanya anggapan dari anak muda bahwa berbelanja ke pasar adalah satu kegiatan yang kolot.
“Anak muda itu beranggapan belanja ke pasar adalah satu kegiatan kolot. Makanya pengelola harus merubah mindset itu dengan menjadikan pasar Go-Digital,” ungkapnya.
Dengan melek digital, menurutnya pasar secara sadar dan tidak sadar telah melakukan perluasan pemasaran.
Memberikan informasi dengan konten menarik di media sosial atau bahkan membuat platform khusus pasar yang isinya adalah toko-toko warga pasar yang menjual secara produk bisa diakomodir didalam platform tersebut.
“Produk-produk pasar bisa bersaing kok dengan produk yang dijual di marketplace. Tinggal bagaimana pengelola ini membuat treatment yang tepat agar perluasan marketingnya bisa terlaksana. Kan keren tuh kalo pasar sandang Sumedang punya platform khusus yang menjual produk warga pasar,” katanya.
Ia juga beranggapan jika event-event yang tidak bisa dilakukan secara offline bukanlah halangan untuk menarik perhatian konsumen untuk datang ke pasar sandang. Menurutnya, transformasi digital marketing juga harus dilakukan di sana. Termasuk event eventnya bisa dilakukan secara online.
“Intinya kan untuk menarik perhatian konsumen agar penasaran dan datang ke pasar sandang sumedang,” paparnya.
Baca Juga:Tempat Karouke di Jalan Lingkar Wado – Darmaraja Digerebek Satpol PPYPS Geram Baliho Penolakan Diturunkan
Dirinya menambahkan, event event tersebut tidak melulu harus mengadakan pengajian ataupun konser musik yang bisa menarik perhatian orang banyak. Konten konten seperti review itu bisa dilakukan juga.
“Intinya tetap ikuti perkembangan zaman. Jangan melulu membuat satu kegiatan yang konservatif,” tuturnya. (Mg1)