SUMEDANGEKSPRES, Darmaraja – Cuaca ekstrim menjadi penghambat aktivitas nelayan di Waduk Jatigede.
Hal itu berimbas terhadap hasil tangkapan para nelayan, kondisi itu sudah berlangsung sejak seminggu terakhir.
Rukmana, 45 salah seorang nelayan mengatakan, amukan badai sering terjadi di waduk jatigede. Dampaknya, terjadi gelombang pasang yang sangat besar, sehingga nelayan terpaksa harus mengurunkan niatnya untuk menangkap ikan.
Baca Juga:Jasa Penggilngan Padi Sepi, Setelah Adanya Bantuan BerasPTMT Di SMPN 3 Cimalaka Berjalan Lancar.
“Sering terjadi badai yang menimbulkan ombak besar, itu jadi hambatan kita selaku nelayan,” katanya.
Melihat situasi seperti itu, banyak nelayan yang mengangkat jaring, sebelum waktunya, atau dengannkata lain, sebelum terisi ikan.
Para nelayan menilai, resiko menangkap ikan ditengah ombak besar sangat tinggi, bahkan bisa sampai kehilangan nyawa.
“Sebagian nelayan mengangkat jaringnya ke darat karena tidak mau ambil rsiko,” ujarnya.
Untuk memenuhi kebutuhan keluarga, para nelayan terpwksa harus banting setir mencari penghasilan lain.
Rukmana berharap, pemerintah segera mencari solusi untuk membuka lapangan pekerjaan, bagi para nelayan yang beraktivitas di waduk Jatigede.
Karena selain berlayar, hampir semua nelayan di Jatigede memiliki keahlian juga dalam memelihara ternak, dengan begitu, pemerintah hanya tinggal mensuport masyarakat dengan bantuan ternak.
Baca Juga:Pohon Raksasa Makam Pasarean Tumbang, Tiga Rumah Rusak ParahKopi Asal Cimaung Diekspor ke Perancis
“Bantuan ternak domba, bisa menjadi salah satu upaya agar warga tidak terlalu megandalkan penghasilan dari menangkap ikan,” katanya. (eri)