SUMEDANGEKSPRES, Situraja – Masyarakat Desa Bangbayang Kecamatan Situraja resah adanya Majelis Dzikir yang bermukim di Dusun Sadarayna Desa Bangbayang. Sebab, warga menyebut banyak kejanggalan dalam ritual ibadahnya.
Kepala Desa Bangbayang Umar menjelaskan, Majelis Dzikir Nailulauthor101 atau lebih dikenal dengan Pansulukan, ada di desa tersebut, sejak Desember 2014.
“Mereka di sini semenjak Desember 2014, aktifnya 2015 hingga 2021. Saya juga pernah bergabung dengan majelis tersebut,” jelas Umar, kemarin.
Umar juga menerangkan, adanya dugaan penyimpangan yang keluar dari akidah.
Baca Juga:Ramai Gunung Emas, Kades Benarkan Pernah Ada PenelitianWacana Mekanisme Pemilihan Ketua Apdesi Kabupaten Sumedang
“Awalnya biasa saja karena kegiatan majelis tersebut tidak intens. Dalam setahun ada 3 sampai 4 kegiatan. Makin kesini ada kegiatan yang intens yaitu melakukan kegiatan pembangunan,” jelas Umar
Diketahui di majelis tersebut ada level tingkatan bagi pengikutnya. Dan pengikutnya harus membawa merpati sebagai syarat masuk ke majelis tersebut.
“Sda jabatan kebesaran di Majelis Dzikir tersebut. Saya juga sempat disngkat menjadi tokoh di majelis. Dugaan penyimpangan terlihat saat ada pernikahan. Saya juga sempat melihat proses pernikahan tersebut, namun tidak sesuai dengan ajaran yang saya ketahui secara syariat Islam,” jelas Umar.
Sebagian warga Desa Bangbayang juga menolak kegiatan yang ada di desa tersebut. Salah satunya Yudi, dirinya menolak karena diketahui ajaran tersebut sudah tidak sesuai syariat islam
“Kami tidak pernah mengusir, namun sempat ada konflik dengan warga hingga akhirnya mereka pergi pada bulan September kemarin,” terang dia.
Yudi juga membantah bila suasana di desa Bangbayang menjadi memanas, karena warga tidak pernah melakukan penghadangan bagi warga dari luar Bangbayang.
“Kami tidak menghadang, ini bisa dilihat sendiri suasana di sini masih seperti biasa tidak seperti yang dikabarkan,” jelasnya.
Baca Juga:Aktivitas Nelayan, Dijegal BadaiJasa Penggilngan Padi Sepi, Setelah Adanya Bantuan Beras
Pantauan di lapangan hanya ada bangunan yang digunakan sebagai tempat ibadah oleh Majelis Dzikir Nailulauthor101, dan puluhan ekor merpati yang dibawa oleh pengikut Majelis Dzikir tersebut. (kga)