Tokoh dan Seniman Sesalkan Sikap Ahli Waris Gamelan Sari Oneng

Tokoh dan Seniman Sesalkan Sikap Ahli Waris Gamelan Sari Oneng
IGamelan Sari Oneng Parakansalak pernah tampil di Gedung Aula Symponia Jakarta 2019 yang rencananya akan tampil di Perancis kembali namun terkendala pandemi covid-19. (Foto: ISTIMEWA)
0 Komentar

Namun yang disesalkannya, etika dan prosedur harus ditempuh, karena bagaimanapun Sumedang ini mempunyai pemerintahan daerah yang ikut bertanggungjawab atas semua benda cagar budaya yang ada di wilayah kabupaten Sumedang.

“Selama pengambilan sesuai prosedur dan mempertimbangkan tata-titi, pasti tidak akan jadi persoalan. Namun demikian, sebagai Seniman yang pernah memainkan gamelan ini, terbersit rasa kehilangan yang dalam jika gamelan ini beralih ke daerah lain,” terangnya.

Padahal Gamelan Sari Oneng, menurut Devi, bentuk ancak unik dengan perwujudan seperti tiger-lion (unik karena jarang ditemukan pada bentuk gamelan lain) dan gending-gending (materi lagu) yang menarik.

Baca Juga:Joget Tiktok di Tugu Lingga, Dua Perempuan Banjir HujatanMayat Bayi Membusuk di Tempat Sampah

“Gamelan itu dibuat tahun 1825 di Sumedang atas pesanan Tuan Holle, administratur perkebunan teh Parakansalak, Sukabumi pada masa Belanda,” katanya.

Dan pada 1942, masa pemerintahan diambil alih Jepang. Gamelan Sari Oneng Parakansalak diselamatkan oleh Bupati Sukabumi waktu itu, yaitu R. A. A Danoeningrat yang lahir di Tomo, Sumedang.

“Kemudian beliau menjadi bupati Sukabumi dan terkenal dengan nama Dalem Gelung, dan pada 1975, R. A. A Danoeningrat meninggal dunia, lalu ahli warisnya menitipkan Gamelan tersebut di Museum Prabu Geusan Ulun, Sumedang,” pungkasnya.

Sementara itu, Deddi, seniman serta guru sejarah yang memiliki informasi terkait Gamelan Sari Oneng tersebut memiliki banyak keunikan.

“Gamelan Sari Oneng juga pernah ditampilkan festival dengan kedutaan Perancis di Jakarta pada 2019,” ujarnya.

“Saat itu, pertunjukan Gamelan Sari Oneng Parakansalak, dimainkan di sana. Saya sebagai pimpinan artistik dan penata gending,” tuturnya.

Pada saat itu juga, kata Deddi, tercetus rencana pertunjukan Sari Oneng akan tampil kembali di Perancis, namun terkendala pandemi covid-19. (kga/asg)

0 Komentar