DBD Ciranten Dinyatakan KLB
SUMEDANGEKSPRES.COM, Buahdua – Demam Berdarah Dengue (DBD) semakin merajalela di Desa Buahdua Kecamatan Buahdua.
Berdasarkan observasi UPT Puskesmas Buahdua tercatat sekitar 44 orang terkena DBD di tiga RT (RT 4, 5 dan 6) di Dusun Ciranten Desa Buahdua selama sebulan terakhir.
Kasusnya tercatat mulai bergejala hingga harus mendapatkan perawatan di PKM dan RSUD Sumedang.
Baca Juga:Mitsubishi Luncurkan New Xpander, Lebih Gagah dan MewahTingkatkan Kinerja, 7 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Dirotasi
Hal itu disampaikan Kepala Desa Buahdua Ahmas Husen saat berbincang dengan Sumeks di kantornya, Senin (15/11).
“Dua minggu lalu ada sekitar delapan orang harus dirawat di UPT PKM Buahdua karena terkena DBD. Kini, ada sekitar sembilan orang yang harus kembali dirawat, tujuh orang dirawat di Puskesmas Buahdua dan dua orang dirujuk ke RSUD Sumedang untuk mendapatkan perawatan lebih intensif,” ujar Ahmad.
Dikatakan, sebelumnya Pemerintah Desa Buahdua bersama UPT Puskesmas Buahdua telah melaksanakan penanganan dini.
Sejak ada yang meninggal dan terjangkit empat orang memohon agar dilakukan tindakan. Di antaranya dilakukan fogging ke 1 dan 2, abate dan gerakan masyarakat (3M).
Rencananya, kata Ahmad, Selasa (16/11) juga akan dilakukan kembali observasi di lapangan.
Dia menjelaskan, kini penyakit DBD di Dusun Ciranten sudah dinyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) karena sudah mengenai sebanyak 44 orang. Namun, tidak secara langsung sebanyak 44 orang harus dirawat.
“Itu merupakan observasi UPT PKM Buahdua ketika pelaksanaan fogging ada beberapa orang bergejala namun tetap tinggal di rumah dan tidak mendapatkan perawatan,” jelasnya.
Baca Juga:Honorer Kelurahan di Sumedang Utara Keluhkan Kebijakan HonorPKM UPI Lakukan Terapi Komunitas untuk Korban Longsor Cimanggung
Sementara itu, Kepala Desa Gendereh Ahmad mengatakan kasus DBD di Gendereh masih tetap dua kasus, tidak ada penambahan.
“Satu orang sudah sembuh, satu orang lagi yang merupakan warga Kalapa Nunggal masih dalam perawatan di RSUD Sumedang. Sudah seminggu dirawat dan belum sembuh,” ujarnya.
Ditegaskan, selama ini di Desa Gendereh belum dilakukan fogging, cuma ada gerakan kebersihan 3M serta pemantauan dari pihak desa dan Puskesmas Buahdua. Pasalnya, jumlah kasus DBD di Desa Gendereh masih sedikit. (atp)