Jangan sampai membiarkan anak menyalahkan diri ataupun menyesali dirinya sendiri. Kondisi ini nantinya menyebabkan anak dapat melakukan hal-hal negatif yang mana seahrusnya tidak boleh dilakukan, hal ini pula lah yang menjadi faktor penyebab kenakalan anak di lingkungan masyarakat.
4. Mencoba Hal-Hal Baru
Ajaklah anak untuk mencoba hal-hal yang baru, selama itu dapat bersifat positif dan membentuk karakter anak yang positif maka hal-hal tersebut bisa dilakukan. Misalnya saja mencoba hobi baru, ke tempat-tempat baru yang mengasyikkan, dan lainnya yang membuat pikiran menjadi lebih fresh serta pikiran-pikiran buruk dapat terlupakan sejenak
5. Jadilah Tempat Berbagi Untuk Anak
Masalah yang terjadi pada anda dan pasangan, janganlah sampai mempengaruhi peran anda sebagai orang tua. Jangan membiarkan anak merasakan beban tersebut sendirian. Cobalah untuk selalu menjaid tempat berbagi untuk anak, sehingga segala keluh kesah yang anak rasakan dapat tersalurkan dengan baik dan tidak menyebabkan anak mencari perhatian di tempat lainnya.
6. Butuh Treatment Khusus
Dibutuhkan treatment khusus untuk mengatasi anak-anak yang merupakan korban dari perceraian maupun broken home. Ada banyak perubahan sifat anak broken home yang mungkin tidak diketahui oleh setiap orang tua. Sehingga nantinya menyebabkan kenakalan remaja atau bahkan menyebabkan gangguan jiwa pada anak karena merasa tidak siap dengan kondisi yang ada. Banyak sekali kasus-kasus anak yang mengalami broken home mengalami trauma yang terkadang sulit untuk disembuhkan hingga dewasa. Untuk itulah dibutuhkan tindakan atau treatment khsuus yang dilakukan oleh terapis sehingga kondisi broken home nantinya tidak akan sampai mempengaruhi psikologi anak.
7. Tetap Menjaga Keintiman Keluarga
Meskipun orang tua telah bercerai, namun jangan sampai kondisi ini mengubah kehidupan anak. Anak tetap membutuhkan peran dari kedua orang tua, dan itu lah yang harus dipikirkan setiap orang tua yang mengalami perceraian. Singkirkan perasaan egois dari masing-masing pihak, dan belajarlah dewasa untuk anak. Meskipun kondisi keluarga sudha bercerai, namun sebisa mungkin tetap jaga keintiman keluarga. Sehingga anak tetap merasakan perhatian dan kehangatan dari kedua orang tuanya meskipun kondisinya sudah bercerai sekalipun.