Sementara itu, pembicara sosialisasi dan bedah buku Dr Latief Awaludin MA mengatakan, peran tokoh agama, khususnya tokoh Persatuan Islam. Ternyata ketika menyampaikan aspirasinya itu melalui jalur demokrasi, jalur damai. Ketika berbicara soal kebangsaan itu, yakni melalui pertarungan dialogis dan damai. Mereka boleh melakukannya melalui partai politik. Mereka sepakat Pancasila itu final.
Oleh karena itu, Latief juga mengajak anak muda tidak apatisme dalam berpolitik. “Ini berbahaya kalau anak muda saat ini apatis terhadap politik. Makanya saya setuju dengan dihadirkannya kaum muda sebagai peserta dalam sosialisasi 4 pilar oleh Ibu Hj Thoriqoh tersebut,” terangnya.
Latief menegaskan, Hj Thoriqoh adalah sosok perempuan yang sampai hari ini eksis. Thoriqoh, katanya, merupakan tokoh perempuan dan benar-benar menjalankan fungsinya, termasuk mensosialisasikan 4 pilar kebangsaan tersebut.
Baca Juga:Jayadwara Mampu Mendobrak Warna Musik BaruKarangbungur Fokus Bangun Infrastruktur
“Beliau (Hj Thoriqoh, red) saya nilai pendekatannya sangat bagus dalam menyapa kaum milenial. Karena yang perlu disampaikan saat ini kepada kaum muda dalam hal politik ini sangat kurang. Sedangkan Bu Hj Thoriqoh ini sangat tepat mensosialisasikan 4 pilar kebangsaan ini di hadapan kaum muda dan milenial. Kalau saja kaum muda sudah apatis terhadap politik, maka saya tegaskan ini bahaya. Dengan acara ini, maka Bu Hj Thoriqoh sangatlah tepat menggandeng kaum milenial dalam mensosialisasikan politiknya,” tandas Latief.
Sementara itu, salah satu peserta sosialisasi Mohamad Raihan YA, dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah mengatakan, sosialisasi 4 pilar penting disampaikan kepada masyarakat khususnya kaum muda. Karena wawasan kebangsaan itu harus dipahami kaum muda. Sehingga apa yang disampaikan anggota DPRD Jabar dalam sosialisasi 4 pilar sangat tepat sasaran.
“Saya kira ini sosialisasi tentang Pancasila, UUD 45 NKRI dan Bhineka Tunggal Ika penting disampaikan. Saya sampaikan pula bahwa Bu Hj Thoriqoh yang menyampaikan sosialisasi 4 Pilar ini, adalah sosok inspiratif. Beliau adalah wanita yang berjuang atas hak-hak rakyat. Kenapa demikian, karena memang beliau juga memikirkan agar sosialisasi 4 pilar bisa disampaikan kepada masyarakat kabupaten Bandung, khususnya kaum muda,” pungkasnya. (adv/aph)