Geber Vaksin, Girimukti Capai 82 Persen

Geber Vaksin, Girimukti Capai 82 Persen
Kepala Desa Girimukti Adang Arifin saat ditemui Sumeks di ruangan kerjanya, kemarin. (Achmad Sofa/SUMEKS)
0 Komentar

SUMEDANGEKSPRES.COM, Kota – Desa Girimukti tercatat menjadi salah satu desa terbaik untuk pencapaian Program Vaksin Pemerintah di Kecamatan Sumedang Utara dengan pencapaian target sasaran vaksin melebihi target instruksi dari Pemerintah Kabupaten Sumedang.

Kepala Desa Girimukti Adang Arifin mengungkapkan, hingga kemarin, sesuai angka data yang masuk pihaknya telah mencapai 82 %. Hal tersebut dapat tercapai berkat kerjasama pihak desa dengan Puskesmas dan lintas dinas juga TNI POLRI.

“Sekarang sistem jemput bola dengan program mobile melakukan vaksinasi ke wilayah-wilayah, hampir 6 wilayah kami sediakan di setiap RW. Sehingga memudahkan bagi masyarakat untuk melakukan vaksinasi di tempat. Alhamdulillah pada acara locktree kemarin di tingkat Kecamatan angka presentasi kami cukup memuaskan 82%,” ujarnya, Selasa (14/12).

Baca Juga:Fraksionasi Plasma Miliki Potensi Pasar yang Besar, Menko Airlangga: Kemampuan Industri Farmasi Dalam Negeri Menjadi PentingPemkab Bandung Buka Trayek Baru Lintasi RS Otista

Sementara itu, lanjut Adang, terkait Bantuan Lansung Tunai (BLT ) yang bersumber dari Dana Desa (DD), Pemerintah Desa Girimukti sudah menyalurkan hingga tahap  12.

“Yang memang itu diperuntukkan untuk masyarakat sebagai penguatan ekonomi. Kurang lebih 50 orang Keluaga Penerima manfaat (KPM) yang mendapatkan penyaluran bantuan ini, dengan nilai Rp300.000 perbulan,” ungkapnya.
Selain itu, Adang juga menyampaikan jika tahun depan, sekitar 40% anggaran DD akan dialokasikan untuk BLT. Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres).

“Kalau memang dirasa lebih bagus begitu, kami tidak  berkeberatan. Tapi kalau kita melihat dari sisi APBDes yang kami siapkan dari hasil Musrenbang, mungkin kami nanti akan kesulitan. Karena kalau 40% dari DD harus ke BLT otomatis beberapa kegiatan yang telah kami sepakati itu akan mengalami perubahan,” terangnya.

“Sehingga mungkin kebijakan ini perlu dipertimbangkan, karena kalau sampai 40% DD harus dilimpahkan ke BLT, otomatis DD akan terserap habis dan untuk kegiatan fisik atau yang lainnya kemungkinan akan terganggu kembali,” sambungnya. (ahm)

0 Komentar