“Working lunch yang dihadiri sekitar 100 pengusaha ini menjadi pertemuan ketiga. Semoga dalam pertemuan hari ini ada hasil yang lebih konkret. Ke depannya, perlu ada prototipe kalau kita bisa menghasilkan vaksin merah putih, bisa tidak kita menjadi donatur ke negara-negara lain, sehingga kita bisa membuat aksi. Lalu, kita juga sedang menjalankan program dalam mengatasi kemiskinan dan inklusi keuangan yang nantinya akan bisa ditransfer programnya kepada negara lain,” papar Menko Airlangga.
Sejalan dengan kondisi saat ini, Presidensi G20 Indonesia yang mengangkat tema “Recover Together, Recover Stronger” atau “Pulih Bersama”, dan mengusung 3 Topik Utama yaitu Arsitektur Kesehatan Global, Transformasi Ekonomi berbasis Digital, dan Transisi Energi.
Ketiga topik utama tersebut akan menjadi area kerja sama, yang berpotensi untuk menghasilkan rekomendasi kebijakan yang pro rakyat, lebih konkret, dan dapat diterapkan.
Baca Juga:Bupati Bandung Minta BPR Kerta Raharja Dukung Program Bantuan Modal Bagi Pelaku UMKMZinidin Zidan Penyanyi Viral Aku Bukan Jodohnya, Meroket Bareng Tri Suaka dan Nabila, Ini Biodata Lengkapnya
“Untuk mencapai hasil konkret, terutama menyangkut ketiga topik utama tersebut, kita memerlukan Rencana Aksi bersama seluruh stakeholders terkait, terutama dari kalangan dunia usaha. Khususnya dari KADIN dan seluruh Asosiasi Usaha dan peran aktifnya dalam B20,” tutur Menko Airlangga.
Melalui tiga topik utama Presidensi G20 Indonesia, diharapkan KTT G20 tahun depan dapat mengeluarkan rekomendasi berupa G20 Comprehensive Action Plan for Recovery and Business Partnership sebagai salah satu deliverables.
“Yang terpenting manfaat pelaksanaan G20 ini diharapkan bisa dirasakan masyarakat luas. Dari kalangan dunia usaha dalam B20 diharapkan juga bisa membuat berbagai kegiatan yang menarik bagi masyarakat,” tutup Menko Airlangga. (rep/fsr)