SUMEDANGEKSPRES.COM, Jatinangor – Tokoh masyarakat Desa Cileles Kecamatan Jatinangor, Asep Kurnia (54) mengaku, selama tinggal di Cileles, baru kali ini mengalami banjir yang cukup besar.
Menurutnya, bencana banjir bandang itu akibat dampak proyek Tol Cisumdawu. Padahal daerah itu merupakan dataran tinggi.
Dikatakannya, akibat dampak proyek Tol Cisumdawu ke Desa Cileles, itu sangat terasa dan merugikan banyak warga.
Baca Juga:Survei SMRC: KCP-PEN di Bawah Komando Airlangga Berhasil Pulihkan PerekonomianBelasan Hektare Lahan di Waduk Jatigede Belum Dibebaskan
“Sawah banyak yang terkena dampak, bahkan baru juga ditanam sudah kerendam banjir,” ungkapnya.
“Dan itu banjir akibat tol (Cisumdawu) gak cuma air hujan yang turun, tapi lumpur juga ikut terseret,” tambahnya.
Dalam pemaparannya, Asep menuturkan, selain area pesawahan yang terkena dampak banjir akibat proyek Tol Cisumdawu, sarana pendidikan hingga keagamaan juga turut mengalami luapan air yang disertai lumpur.
“Sekolahan itu, kalau hujan dan air turun dari proyek tol, pasti banjir sampai masuk ke kelas-kelas. Masjid juga ikut kena dampak,” imbuh Asep.
Kepala Desa Cileles, Duduy Abdul Kholik membenarkan, wilayahnya yang sejak dulu tak pernah mengalami banjir, kini genangan air serta lumpur kerap menghantui akibat terkena dampak proyek Tol Cisumdawu.
“Yang terkena dampak (proyek) tol (Cisumdawu) itu RW 07, 06, 05 dan 04,” ucap Duduy.
“Saya asli orang Cileles dan baru sekarang daerah gunung kebanjiran. Saya juga akan upayakan bersama lembaga dan warga desa supaya permasalahan ini ada solusi dan diselesaikan secara permanen,” tambahnya.
Baca Juga:Pengelola Rest Area Wajib Beri Ruang Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) LokalTelkom University Bantu Perajin Opak Karedok
Menurutnya, proyek Tol Cisumdawu memang bagus. Kalau dilihat jalan tol itu indah, tapi bagi yang terkena dampak itu musibah.
Duduy berujar, sebagai warga asli Desa Cileles, dirinya merasa sedih karena kemajuan infrastruktur berdampak serius ke daerah yang sudah membesarkannya.
Sementara itu, Agus Rusman, penasehat BBC Skills Bandung Timur (Bantim) mengaku, dari kejadian banjir bandang tersebut, sejauh ini dari pihak Pimpro Tol Cisumdawu belum mendatangi lokasi bencana di Babakan Pasir Tukul RT 5 RW 04 Desa Cileunyi Wetan Kabupaten Bandung.
“Sebelum ada proyek Tol Cisumdawu wilayah tersebut belum pernah terjadi bencana banjir bandang hingga masuk rumah di wilayah itu,” pungkasnya. (kos)