SUMEDANGEKSPRES.COM, Buahdua – Kondisi jalan kabupaten ruas Burujul-Sanca Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang semakin rusak parah. Bahkan, kendaraan roda empat sering terjebak amblas, terutama di Blok Tanjakan Cikadu Desa Gendereh.
Beberapa hari lalu, Tanjakan Cikadu tidak bisa dilalui kendaraan sejenis mini bus seperti avanza dan lainnya. Pasalnya, bagian kanan kiri badan jalan amblas cukup dalam, sementara bagian tengahnya terjadi gundukan apabila dilalui kendaraan mini bus bisa menggantung.
Seorang warga Desa Ciawitali yang sering melintas, Fredi Supriadi menuturkan, kondisi jalan yang rusak parah di Blok Tanjakan Cikadu disebabkan tanah yang labil, atau porang. Sehingga, ketika dilintasi kendaraan berat, terbentuklah seperti rel dengan bagian tengah terjadi gundukan dan bagian pinggir amblas.
Baca Juga:Dewan Usulkan Jaring Sampah Sungai CimanukSekilas Tentang Klorinasi; Basmi Parasit, Bakteri, dan Virus dalam Air
“Ketika kendaraan melintas dengan beban berat, batu sebagai pondasi jalan masuk ke dalam tanah (meubeus). Dan, tanah yang ada menjadi tersingkir ke pinggir jalan. Bagian tengah menjadi tinggi dan yang terlintasi ban kendaraan menjadi dalam dan amblas,” ujar Fredi saat berbincang dengan Sumeks, Senin (27/12).
Dia membenarkan kondisi tersebut menyebabkan kendaraan kecil sering menggantung karena tersangkut gundukan tanah dan batu. Sehingga, sangat sulit untuk melintas di Tanjakan Cikadu.
“Kalau tidak ada swadaya masyarakat yang memperbaiki kondisi jalan, dipastikan jalan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat yang kecil karena menggantung. Dan, hal itu tidak hanya terjadi satu kali dua kali saja,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi kondisi tersebut, beberapa hari lalu petugas di antaranya Kasi Trantib, Bhabinkantibmas, anggota Satpol PP Kecamatan Buahdua serta warga melakukan pengerukan dan pemadatan ruas jalan itu secara gotong royong.
Kasi Trantib Kecamatan Buahdua Lalan Surachman SSos MSi membenarkan, jalan Kabupaten di titik Tanjakan Cikadu beberapa hari lalu tidak bisa dilalui kendaraan jenis minibus. Pasalnya, ruas jalan itu amblas cukup dalam.
Kata dia, hal ini dikarenakan selain kondisinya sudah tidak beraspal, juga kontur tanah labil. Sehingga saat lalu lintas kendaraan yang lewat melebihi tonase kekuatan jalan, akhirnya jalan jadi amblas.
“Banyaknya mobil dum truk bermuatan batu dan pasir lewat jalan ini, tonasenya cukup berat tidak sesuai dengan kondisi jalan, dan akhirnya amblas. Kendaraan kecil tidak bisa lewat. Andaikan dipaksakan jadi menggantung sebab bagian bawah kendaraan terkena gundukan tanah dan batu yang muncul di tengah jalan,” jelasnya. (atp)