PDPM: Wawasan Perlindungan Anak Diperlukan

PDPM: Wawasan Perlindungan Anak Diperlukan
Yayat Hidayat SH | Wakil Ketua Pemuda Muhammadiyah Sumedang bidang Kokam (ISTIMEWA)
0 Komentar

KOTA – Wakil Ketua Pemuda Muhammadiyah Sumedang bidang Kokam Yayat Hidayat SH mengaku sangat kaget dan miris ketika mendengar berita telah terjadi kekerasan anak berinisial R yang masih berusia 5 tahun.

Seperti diketahui, warga menemukan korban R sedang diikat rantai oleh bibinya sendiri berinisial S di Perumahan Angkrek Regensi Blok Soka No 27 RT 4 RW 10 Kelurahan Situ Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang, Rabu (5/1).

“Ini adalah pukulan telak bagi kita selaku orang tua dan pemerintah. Sungguh mengerikan dan ini perlu kerja bersama sama karena ini hakikatnya adalah masalah bersama dan perlu pemecahan bersama sama agar kasus ini tidak terulang lagi,” ujar Yayat kepada Sumeks, Kamis (6/1).

Baca Juga:Pemerintah Tingkatkan Sinergi untuk Menekan Penyebaran Covid-19Ibu Meninggal Dunia, Ayah Entah Dimana

Yayat pun mengajak agar jangan bosan dan lelah mengkampanyekan terus perlindungan anak dengan para aktivis kemanusiaan, supaya hak hak mereka terlindungi. Kemudian, edukasi mereka dengan modul perlindungan anak yang baik dan benar.

“Saya yakin masih banyak relawan relawan yang memiliki jiwa sosial yang tinggi tanpa harus diberi imbalan,” tandasnya.

Dikatakan, pemerintah harus peka juga menggerakan semua potensi potensi akar rumput di bawah agar semua tersinergi. Keberadaan undang-undang perlindungan anak, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan lainnya belum mampu menjamin perlindungan anak secara utuh.

“Hemat saya badan tersebut perlu dukungan juga dari semua pihak,” tukasnya.

Akibatnya, lanjut dia, angka kasus kekerasan anak, baik sebagai korban maupun pelakunya kerapkali muncul. Tindakan oleh banyak pihak baru sebatas responsif seiring mencuatnya kasus.

“Saya apresiasi kepada Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Sumedang yang bergerak cepat dalam pendampingan psikologis korban kekerasan tersebut. Termasuk, kita dukung kepolisian untuk mengusut tuntas kejadian ini.

“Mari bersama sama kita dukung dan edukasi modul perlindungan anak anak kita. Minimal dari lingkungan kita sendiri agar kejadian ini tidak terulang lagi,” katanya. (atp)

0 Komentar