“Pak Airlangga sampai saat ini trennya meningkat, tahun lalu masih 20-an persen, sekarang 32-37 persen. Artinya ada ruang yang luas bagi Airlangga untuk meningkatkan akselerasi popularitas kepada pemilih,” bebernya.
Budiman menilai, sebagai capres yang diusung Golkar, Airlangga memiliki waktu 2 tahun mendatang untuk menaikkan popularitas dan elektabilitasnya. Setidaknya sebagai modal pilpres mendatang, popularitas Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar dan Menko Perekonomian idealnya di atas 50 persen.
Selanjutnya Budiman menyarankan agar Airlangga Hartarto dan kader partai untuk menyosialisasikan Airlangga secara masif. Baik kepada basis pemilih Golkar, maupun masyarakat luas.
Baca Juga:Opini Berkembang, Pemerintah Harus Berikan PenegasanPolres Sumedang Selidiki Longsor Ciherang
“Kenapa saya menyebut pak Airlangga punya modal elektabilitas 10 persen, karena pak Airlangga tinggal memaksimalkan basis partai Golkar tadi,” jelasnya.
Kantong-kantong suara Golkar yang bisa dimaksimalkan meliputi di Sulawesi Selatan, etnis Bugis. Selain itu, di basis suara dengan populasi pemilih besar, seperti Jabar, Jateng, dan Jawa Timur.
Secara khusus, kinerja Airlangga Hartarto sebagai Menko Perekonomian dinilai Budiman sangat luar biasa, salah satunya juga dalam transformasi digital di Indonesia.
“Ini sebagai modal Golkar untuk pemilu 2024 mendatang,” tandasnya. (red/rls)