SUMEDANG.JABAREKSPRES.COM – Penasehat Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Kabupaten Sumedang Dodi Partawijaya mengapresiasi sikap Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atas kekisruhan yang dimunculkan Anggota DPR RI Arteria Dahlan.
Menurut Dody, pernyataan sikap Ridwan Kamil di media sosial Twitter, sudah mewakili perasaan masyarakat Sunda atas ketersinggungan ucapan Arteria yang mendesak Kejagung mencopot Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) hanya karena berbahasa Sunda dalam sebuah rapat.
“Saya rasa, hal yang wajar Ridwan Kamil selaku Gubernur Jabar notabene warga suku Sunda merespons pernyataan Arteria Dahlan,” ujarnya kepada Sumeks, Rabu (19/1).
Baca Juga:Vaksinasi Anak di Rancakalong Capai 66 PersenMuscab Apdesi Sumedang Kurang Sosialisasi
Dodi pun mengapresiasi sikap tokoh Sunda yang digadang-gadang maju capres ini, yang meminta masyarakat Sunda agar tidak terprovokasi. “Tujuannya adalah mari jaga persatuan tanpa harus memandang bulu. Kita NKRI ber-Bhineka Tunggal Ika,” tegas Dodi.
Namun, Dodi juga menegaskan, Arteria harus memperbaiki cara gaya komunikasi. “Soal ucapan Arteria Dahlan yang singgung Bahasa Sunda, saya harap Arteria Dahlan memperbaiki cara gaya komunikasi agar tidak salah tafsir karena beliau tokoh publik,” ujar Dodi.
Dia pun menegaskan, kalau memang membuat tidak nyaman, Arteria harus membuktikan sebelah mana membuat tidak nyaman.
“Saya mengimbau Arteria Dahlan untuk segera meminta maaf kepada semua masyarakat Sunda yang tersebar di Indonesia. Kemudian, klarifikasi soal ucapannya itu, maksudnya bagaimana?,” tegas Dodi.
Menurutnya, bahasa daerah adalah kekayaan Nusantara yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu dan patut untuk dilestarikan.
“Menurut saya, itu merupakan kekayaan dan keberagaman. Makanya, Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika itu mewakili semangat Bangsa Indonesia,” jelasnya.
Dodi pun berteori, perbaiki cara komunikasi publik atau wibawa jatuh. Teori ini menjelaskan tentang inti dari sebuah komunikasi ini adalah persuasi. Yaitu, komunikasi yang terjadi ketika seorang pembicara menyampaikan pembicaraannya kepada khalayak dalam mengubah sikap. (atp)